Home Milenial Suhu Panas, Owa Jawa Yang Baru Rilis Bisa Dehidrasi

Suhu Panas, Owa Jawa Yang Baru Rilis Bisa Dehidrasi

Bandung, Gatra.com - Cuaca panas, menjadi salah satu kendala pelepasliaran sepasang Owa Jawa (Hylobates moloch), bernama Boy dan Munir. Menurut Kepala Perawat Satwa The Aspinall Foundation Indonesia, Sigit Ibrahim, suhu udara yang meningkat selama hampir satu bulan terakhir bisa membuat kedua Owa Jawa dehidrasi. Terlebih jika tidak ada sumber cadangan air di sekitar area pelepasliaran.

"Antispasinya, kami masih menyediakan cadangan buah-buahan yang serupa dengan buah hutan. Dengan kandungan mineral dan vitamin tinggi," ujarnya. Selain itu, lanjut Sigit, dokter hewan juga terus ikut memonitoring kedua satwa liar tersebut.

Sigit juga mengatakan, kondisi hutan dengan perlindungan kanopi membuat suhu jadi lebih sejuk. Meski diakuinya, suhunya masih sedikit lebih panas ketimbang sebelum-sebelumnya.

Dalam kondisi normal, Sigit mengatakan, suhu di sekitar wilayah Cagar Alam Situ Patenggang berkisar antara 13° Celsius sampai 15° Celsius pada pagi. Sementara siang, berkisar antara 21° Celsius sampai 22° Celsius. "Sekarang kalau pagi 11° Celsius, sementara siang bisa mencapai 27° Celsius," ungkapnya.

Sigit mengatakan, yang menjadi kendala dalam kondisi tersebut adalah banyak tim monitoring yang jatuh sakit. Akibat terlalu sering terpapar sinar matahari.

Sebagai informasi, The Aspinall Foundation Indonesia kembali melepasliarkan sepasang Owa Jawa di Cagar Alam Situ Patenggang. Selain sudah selesai menjalani masa rehabilitasi dan masa habituasi, pelepasliaran tersebut juga dilakukan untuk merayakan International Gibbon Day.

118