Makassar, Gatra.com – Menyelesaikan masalah tak selalu harus dengan kekerasan, apalagi dengan turun ke jalan melakukan tindakan anarkis. Jauh lebih baik menyelesaikan masalah dengan duduk bersama dan berdialog.

“Mari sama-sama kita mengedepankan penyelesaian masalah dengan duduk bersama, berdialog untuk menemukan solusi terbaik,” kata Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah usai peringatan Hari Sumpah Pemuda, di Makassar, Senin (28/10).

Gubernur mengatakan, momentum Sumpah Pemuda sangat tepat untuk kembali menyatukan tekad membangun bangsa dan daerah. Ia pun mengajak untuk bersatu padu meninggalkan semua hal yang bisa mencoreng nama baik bangsa.

“Apapun perbedaan yang ada, apa pun kesalahan-kesalahan yang dianggap merugikan bangsa, sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama untuk berdialog,” kata mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.

Nurdin juga berharap, pemuda Indonesia khususnya di Sulsel dapat menciptakan kolaborasi bersama semua pihak untuk mendukung cita-cita bangsa. Sebab, saat ini, kunci dari segala peringatan termasuk Hari Sumpah Pemuda, adalah kolaborasi dan sinergi membangun bangsa.

“Kalau kita bercerai-berai, maka kita menjadi bangsa yang lemah. Tapi kalau kita bersatu, kita bangun kebersamaan dan gotong royong, maka kita akan kuat,” ungkapnya.

Nurdin lalu menyinggung soal bonus demografi 2030. Kesempatan tersebut harus dikelola secara optimal, sehingga potensi penduduk yang ada bisa menghasilkan kesejahteraan Bersama. 
“Bonus demografi harus kita manfaatkan untuk meningkatkan keterampilan, wawasan, dan jaringan. Karena hanya itu yang bisa menjawab tantangan masa depan kita," katanya.