Home Kesehatan Ini Bahaya Tato, Waspada Tinta Merah dan Kuning

Ini Bahaya Tato, Waspada Tinta Merah dan Kuning

Atlanta, Gatra.com - Seni tubuh telah menjadi bentuk ekspresi diri. Tato dapat memberi tahu kepada dunia tentang siapa kita, apa yang kita sukai, yakini, dan hargai. Tato juga bisa menjadi tanda penghormatan kepada orang yang dicintai.

Popularitas tato kian bertumbuh, meskipun belum ada regulasi dalam industri ini. Tinta tato tidak diatur oleh pemerintah di Amerika Serikat, sehingga ada potensi bahaya. Pengawasan terhadap salon dan seniman pembuat tato di tingkat negara bagian maupun lokal sangat buruk. Banyak negara bagian dan beberapa kota memiliki peraturan yang membatasi tato pada anak di bawah umur, tetapi tidak semua mengharuskan seniman tato bersertifikasi atau adanya perizinan salon tato.

Tidak ada pengawasan pada tempat-tempat pembuatan tato untuk memastikan mereka selalu menggunakan jarum yang bersih dan segar. Dalam keadaan terbaik pun, pasti tetap ada bahaya berproses dengan tinta dan perawatan diri dari luka tato.

Baca Juga: Pakar Kesehatan Dorong Regulasi Ketat Pembuatan Tato dan Tindik

"Kami melihat orang datang ke klinik kami dengan beberapa efek dari pembuatan tato yang buruk," kata asisten profesor dermatologi di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, Dr. Crystal Aguh, dilansir CNN, Selasa (29/10).

"Memasukan benda asing melalui kulit tentu saja ada risikonya. Kadang-kadang, tubuh kita bisa bereaksi dengan banyak cara yang mungkin belum pernah terpikirkan," sambung asisten profesor dermatologi di Johns Hopkins lainnya, Dr. Shawn Kwatra.

Tato dapat memicu reaksi alergi, yang paling umum berasal dari tinta. Menurut American Academy of Dermatology, respon alergi dapat terjadi segera sampai beberapa minggu kemudian. Bahkan, yang lebih mengejutkan, efeknya bisa terjadi bertahun-tahun dan beberapa dekade setelahnya.

Baca Juga: Air New Zealand Batalkan Larangan soal Tato

Tinta warna kuning sangat sensitif terhadap sinar matahari yang dapat menyebabkan iritasi. Sementara itu, reaksi terhadap tinta merah adalah kulit menjadi sedikit kemerahan, bengkak, dan gatal yang bisa diobati dengan krim steroid.

Tetapi, bagi sebagian orang, tinta merah bisa menjadi sangat berbahaya dengan munculnya benjolan seperti jerawat, lecet, bahkan ada bercak bersisik. Jika tanda-tanda itu datang dengan kesulitan bernapas, jantung berdebar-debar, pusing, sampai sakit perut, segera cari bantuan medis.

Penyakit kulit lainnya yang juga dapat muncul akibat tato di antaranya eksim (kulit meradang, gatal, teriritasi), vitiligo (hilangnya pigmen kulit pada bercak), sarkoidosis (penyakit radang), lichen planus (gatal, benjolan ungu), serta kanker kulit.

Apabila kita rentan terhadap bekas luka atau pernah memiliki keloid, yang merupakan bekas luka dan tumbuh lebih besar daripada luka, American Academy of Dermatology menyarankan seseorang harus memikirkan kembali untuk membuat tato.

998