Home Kesehatan Pakar Kesehatan Dorong Regulasi Ketat Pembuatan Tato dan Tindik

Pakar Kesehatan Dorong Regulasi Ketat Pembuatan Tato dan Tindik

Inggris, Gatra.com - Para pakar kesehatan di Inggris mendorong regulasi ketat soal pembuatan tato dan tindik. Sebab, seni merajah kulit ini bisa menyebabkan infeksi jika tidak sesuai dengan standar. 
 
Dilansir dari BBC, laporan dari Royal Society for Public Health menyebutkan, siapa pun di Inggris dapat mendirikan gerai jasa tato dan tindik tanpa ada pelatihan dan pengawasan. "Seharusnya tidak dibiarkan tempat menato yang tidak menganggap serius pengendalian infeksi," kata Direktur Medis Royal Society for Public, Prof Stephen Powis.
 
Satu dari lima orang dewasa di Inggris memiliki tato. Dengan angka tersebut, menurut Powis, perlu ada standardisasi yang dapat melindungi masyarakat. Laporan dari lembaganya menemukan prosedur yang kurang baik pada pembuatan tato, tindik, akupunktur dan elektrolisis, yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.
 
Salah satu prosedurnya adalah cara merajah kulit. Banyak pembuat tato hingga pelanggan tak memahami bakteri dan organisme berpotensi masuk ke tubuh dan menyebabkan infeksi. Masih dari laporan itu, seorang remaja yang terinfeksi saat tindik telinga terpaksa diamputasi bagian telinganya. 
 
Infeksi dapat berasal dari mikroorganisme yang hidup di kulit atau yang menyebar ke tubuh melalui jarum kotor. Infeksi Ini dapat menyebabkan hepatitis, TBC, sifilis, dan HIV.
 
Berbagai bagian negara memiliki undang-undang dan peraturan yang berbeda. Wales adalah satu-satunya bagian dari Inggris, yang mewajibkan lisensi untuk gerai tato. Penyedia jasa tato perlu memiliki lisensi pengendalian infeksi yang disetujui, dan informasi ini akan dimasukkan ke dalam basis data nasional. Skotlandia juga memiliki skema lisensi untuk pemilik bisnis, tetapi tidak ada persyaratan bagi teknisi untuk memiliki kualifikasi.
 
 Di sebagian besar wilayah Inggris dan Irlandia Utara, pebisnis tato dan tindik hanya perlu mengisi formulir pendaftaran untuk membuka toko.  Laporan itu mengatakan sistem ini 'ketinggalan jaman dan tidak memberikan jaminan kepada publik bahwa bisnis yang mereka kunjungi aman'.
 
Kepala Eksekutif Royal Society for Public Health, Shirley Cramer meminta seluruh otoritas di Inggris Raya untuk mengikuti Wales. Hal itu dilakukan guna memastikan pengendalian infeksi dan resiko kesehatan lainnya. "Dengan memperkenalkan skema lisensi wajib, akan memastikan bahwa risiko infeksi berkurang," katanya.
 
Prof Powis menambahkan, memiliki tato dan tindik memang terlihat keren. Namun ia mengimbau agar tetap memerhatikan kesehatan. "Punya tato atau tindik mungkin terlihat keren, tetapi berakhir dengan hepatitis atau sepsis tentu saja tidak," ujarnya.
861