Home Kesehatan Penyakit Gigi Bisa jadi Pemicu Kelahiran Prematur

Penyakit Gigi Bisa jadi Pemicu Kelahiran Prematur

Jakarta, Gatra.com - Dokter Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ali Sungkar, menjelaskan bahwa penyakit gigi dan mulut (periodontal disease) seperti karies gigi, gusi bengkak, atau akar gigi yang patah bisa menjadi pemicu seorang ibu hamil melahirkan anak prematur.

 Ali dalam diskusi bertajuk "Bicara Gizi: Upaya Pencegahan dan Tata Laksana Anak Prematur Agar Tumbuh Kembang Optimal" di The Hermitage Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (14/11), menyampaikan, pemicu tersebut bisa terjadi karena kala gigi rusak atau berlubang maka akan melahirkan kuman. Dari kuman itulah jika tidak ditangani segera maka akan melepaskan toksin yang memicu terjadinya kontraksi.

"Orang biasanya kalau patah giginya didiemin kumannya ada di situ. Nah, itulah yang ngelepasin yang kita sebut toksin. Itulah yang dilepaskan yang memicu kalau toksin dilepas, dia memicu tubuh untuk mengeluarkan respons. Respons itulah yang memicu nantinya dia keluarnya ujungnya kontraksi," katanya

Kemudian, dari menyepelekan sakit gigi tersebut, kata dia, membuat seseorang "memelihara" kuman dalam area gigi yang berlubang atau area rongga mulut si penderita, baik itu di gusi atau akar gigi.

Sedangkan untuk waktu terjadinya pariodontal disease, menurutnya, bisa ketika seorang ibu sedang hamil maupun sebelum hamil. Jika memang sakit gigi tersebut tidak segera ditangani, maka bisa menjadi salah satu pemicu ibu hamil melahirkan anak prematur.

"Bisa saat hamil, bisa sebelum hamil yang didiemin terus. Dia munculnya kadang-kadang nyeri tapi dengan tidak sadar kita telah memelihara kuman, di situ jadi yang saya bilang, infeksi gigi [periodontal disease], bisa gusinya, bisa giginya, bisa akarnya patah. Terjadinya bisa selama hamil atau sebelum hamil," ungkapnya.

Sebelumnya, kelahiran prematur terjadi jika seorang ibu melahirkan pada usia kandungan kurang dari 37 pekan. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), terdapat 10 negara yang menyumbang 60% kelahiran prematur dunia dan Indonesia menempati peringkat 5 dengan angka kelahiran prematur sekitar 675.500 pada 2010.

Reporter: ARH

119