Labuhanbatuselatan,Gatra.com – Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) masuk dalam kategori zona merah. Pasalnya, di daerah dengan lima kecamatan ini tercatat sebanyak 107 orang korban meninggal dalam kecelakaan lalulintas selama satu tahun.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Labusel, Ahmad Syukri Siregar tingginya angka kecelakaan disebabkan berbagai faktor. Diantaranya kelalaian berkendaraan dan berlalulintas dan pelanggaran terhadap rambu lalulintas.
Baca Juga: Pasutri Warga Labusel Ditemukan Tewas Tergantung di Jembatan
Ahmad Syukri Siregar mengatakan bahwa tingginya angka tersebut menjadikan Labusel masuk zona merah. Terlebih kawasan Labusel bukan merupakan kawasan pemukiman padat. Karena hanya memiliki dua kelurahan serta 52 desa dengan luasan wilayah mencapai 3.596,00 km per segi.
Dalam data Badan Pusat Statistik tahun 2019, sambung Kadishub, 107 korban meninggal tersebut, terjadi pada 102 kasus kecelakaan. Selain meninggal akibat kecelakaan pada tahun 2019 itu, juga terdata korban 75 orang luka berat dan 107 orang luka ringan dengan kerugian ditaksir Rp500 jutaan.
Baca Juga: Pelaku Pembunuh di Labuhanbatu Ditangkap, Ini Motifnya
“Penyebab kecelakaan akibat meningkatnya jumlah kenderaan, pengguna jalan yang semakin banyak dan kurangnya kesadaran berlalulintas. Terbanyak korban pengguna sepeda motor dan korbannya mayoritas masih dalam usia produktif,” terang Ahmad Syukri Siregar.
Guna menurunkan angka kecelakaan itu, Dinshub Labusel terus berupaya dengan berbagai cara, diantaranya pemasangan rambu-rambu lalulintas, sosialisasi hingga penyuluhan yang dibarengi dengan pemilihan Abdiyasa Teladan Pelajar Pelopor Keselamatan.
Baca Juga: Kapolda Maklumat 3 DPO Pembunuh
“Kita dan pihak kepolisian terus berupaya, diantaranya melaksanakan program yang dicanangkan Kementerian Perhubungan RI melalui Dirjen Perhubungan Darat sebagai dekade kampanye keselamatan. Semoga angka kecelakaan akan menurun,” harap Kadishub Labusel itu.
Reporter: Joko Gunawan
