Home Gaya Hidup Media Kerap Eksploitasi Kesedihan Penyandang Disabilitas

Media Kerap Eksploitasi Kesedihan Penyandang Disabilitas

Jakarta, Gatra.com - Diskriminasi terhadap penyandang disabilitas sebagian besar berasal dari hasil pembingkaian di media. Akses disabilitas sudah terhambat dan masyarakat hanya melihat kehidupan mereka melalui media. Hal ini merupakan pernyataan dari pegiat Remotivi, Firman Imaduddin dalam acara talkshow yang diadakan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) di Kolega x MarkPlus Segitiga Emas Business.

"Penyandang disabilitas itu sering dijadikan komoditas untuk tayangan yang menyentuh hati dan bicara soal kisah inspiratif. Mereka kerap dieksploitasi dengan label kesedihan dan kemiskinan," ujarnya di Jakarta Selatan, Selasa (3/12).

Perspektif masyarakat tentang penyandang disabilitas akhirnya dibangun dari apa yang mereka baca dan lihat dalam tayangan televisi. Padahal, disabilitas seharusnya bisa berlaku sama seperti yang dilakukan non-disabilitas secara mandiri.

"Penyandang disabilitas itu kan punya akses dan kesempatan yang sama dengan yang lain. Mereka juga punya mimpi dan bisa melakukannya tanpa harus dibuat berlebihan," katanya.

Disabilitas, lanjutnya, dianggap sebagai isu yang marjinal, sehingga bukan menjadi topik untuk dibahas karena tidak dianggap seksi. Ketika disabilitas ini jarang diperbincangkan sisi lainnya selain kesedihan, ini memunculkan diskriminasi terhadap mereka terus bertumbuh di tengah masyarakat.

927