Home Internasional Saudi Aramco Sukses Tembus Target Putra Mahkota Sebesar $2 T

Saudi Aramco Sukses Tembus Target Putra Mahkota Sebesar $2 T

Riyadh, Gatra.com - Saudi Arabian Oil Co atau Saudi Aramco yang merupakan perusahaan minyak milik negara Arab berhasil mencapai target Initial Public Offering (IPO) hingga $2 triliun pada Kamis (12/12). Hal ini sesuai dengan apa yang telah ditargetkan pemimpin Saudi de-facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Dilansir Reuters, sebelumnya, berbagai pihak mempertanyakan kemampuan perusahaan itu agar mampu mencapai target yang ditetapkan sang Putra Mahkota.

IPO Aramco menjadi inti dari visi putra mahkota Saudi untuk mendiversifikasi kerajaannya dari ketergantungan minyak. Oleh karena itu, sebanyak $25,6 miliar dari dana yang dikumpulkan, digunakan untuk mengembangkan industri lain.

Namun, nilai itu jauh di bawah pencapaian tahun 2016 yang menargetkan sebanyak $100 miliar melalui blockbuster IPO internasional dan domestik. Arab Saudi mengurangi ambisinya setelah investor luar negeri menolak target yang diusulkan dan hanya 1,5% saham Aramco yang terdaftar di bursa efek Riyadh pada Rabu (11/12).

Saham Aramco melonjak mencapai 38,7 riyal (US$ 10,32), mengangkat nilai pasar di atas $2 triliun dan ditutup pada level 36,8 riyal atau naik 4,5% dari penutupan Rabu. Berdasarkan data Refinitiv, nilai perusahaan saat ini mencapai $1,96 triliun.

Lonjakan harga saham hingga 10% pada debut IPO Aramco, dielu-elukan pemerintah Saudi sebagai dukungan sebagian besar dari warga Saudi dan Teluk yang loyal daripada investor luar negeri. Pasalnya, ini merupakan nilai kenaikan maksimum yang diizinkan bursa Riyadh.

Bahkan, IPO Aramco menjadi tema dalam halaman depan surat kabar Saudi dengan tajuk utama seperti "Aramco di puncak dunia" dan "Mimpi yang menjadi kenyataan".

Namun, analis Bernstein mengatakan nilai Aramco hanya sekitar $1,36 triliun. Jika dibandingkan dengan kapitalisasi pasar energi raksasa AS, Exxon Mobil kurang dari $300 miliar.

"Saudi Aramco adalah perusahaan minyak terbesar, paling menguntungkan di dunia - tetapi ukuran bukanlah segalanya," katanya.

Hal ini menandai risiko pertumbuhan pendapatan bersih yang melambat jika harga minyak tetap datar.

Laporan Badan Energi Internasional (IEA) menunjukkan tekanan pada harga minyak. Mereka memperkirakan kenaikan tajam dalam persediaan global meskipun ada kesepakatan dari OPEC dan sekutunya untuk memperdalam penurunan produksi.

Menurut Bernstein, saham Aramco harus diperdagangkan dengan harga diskon daripada premium untuk perusahaan minyak internasional. Tata kelola perusahaan jadi risiko utama lantaran pemerintah Saudi memiliki lebih dari 98% saham Aramco.

"Untuk dana yang dikelola secara aktif, salah satu pertimbangan utama, selain dari penilaian, adalah kriteria ESG (lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan)," kata Direktur Investasi untuk ekuitas pasar berkembang di GAM, Tim Love.

Data Refinitiv menunjukkan, sekitar 15,9 miliar riyal saham Aramco diperdagangkan pada penutupan Kamis. Dengan sekitar 417,7 juta saham bertukar tangan, menjadi sebagian besar dari total omzet seluruh pasar saham Riyadh yang mencapai 18,5 miliar riyal.

"Tindakan penetapan harga awal IPO telah memvalidasi tesis kami bahwa Aramco mendiskon harga IPO-nya untuk dibiarkan terbalik dan memungkinkan investor regional mendapat manfaat dari pencatatan saham permata mereka yang berharga," kata CEO Dalma Capital Dubai, Zachary Cefaratti.

636