Home Kebencanaan Pemerintah Harus Punya Strategi Ruang untuk Mencegah Banjir

Pemerintah Harus Punya Strategi Ruang untuk Mencegah Banjir

Jakarta, Gatra.com - Secara garis besar, antisipasi mencegah terjadinya bencana banjir dimulai dari strategi penataan ruang yang baik. Di Indonesia, pemerintah masih dianggap bebas terhadap kapitalistik dalam penataan ruang, di mana semua diserahkan pada pasar.

"Jadi penataan ruang itu ada rencana, pemanfaatan, dan pengendaliannya. Sementara, pemerintah tidak punya strategi pemanfaatan ruang. Hanya membuat rencana saja, yang harapannya harus patuh dengan rencana saja. Ya jelas tidak bisa," ungkap arsitek sekaligus Ahli Perencana Kota dan Wilayah ITB, Jehansyah Siregar usai diskusi komunitas kopi ITB di Hotel Novotel Cikini, Jakarta, Rabu (8/1).

Baca Juga: Banjir Berulang, DKI Jakarta Minim Lahan Resapan Air

Menurutnya, rencana atau masterplan tata ruang itu masih terbatas. Sebenarnya, ke depan peruntukan residensial atau hunian perlu ada program khusus beserta penanggung jawabnya.

"Jadi yang tidak ada sekarang ini strategi perumahan, permukiman pemerintah tidak ada. Hanya menunggu developer saja siapa yang mau membangun apartemen di situ. Sedangkan developer kan dia [mengacu] pasar, ya siapa yang mau beli apartemennya. Belum tentu semua mau," ujarnya.

Jehan menyebutkan, Indonesia perlu mempelajari strategi permukiman beberapa negara. Misalnya, di Singapura ada pihak yang bertanggung jawab atas strategi perumahan nasional (perumnas) yakni Housing Development Board (HDB). Lalu, di Jepang juga ada perumnas namanya Urban Renaissance Agency (URA). Di Korea Selatan namanya Korean Land and Housing Corporation (KLHC).

Baca Juga: Normalisasi Ciliwung Masih Terkendala Pembebasan Lahan

Selain itu, tata kota seperti di DKI Jakarta masih belum kompak ruangnya. Lahannya lebar tapi tertutup karena sudah tergunakan semuanya dengan tidak efisien. Untuk meningkatkan efisiensi kekompakan ruang, perlu ditingkatkan utilitas dan fasilitasnya.

"Yang perlu dilakukan adalah mengembangkan konsep complexity housing. Artinya, dibangun rumah susun atau apartemen sewa yang bisa menampung 10 kali lebih banyak daripada yang eksis sekarang, serta perbanyak ruang hijau untuk resapannya lebih baik. Selebihnya di hulu selesaikan waduk Ciawi sama Sukamahi," pungkas Jehan.

242