Home Milenial Era Education 4.0, JIS Kenalkan Metode Pengajaran STEAM

Era Education 4.0, JIS Kenalkan Metode Pengajaran STEAM

Jakarta, Gatra.com - Sebagai sumbangsih atas dunia pendidikan tanah air, Jakarta Intercultural School memaparkan wawasan Education 4.0 sebagai pengembangan metode pengajaran dalam revolusi industri 4.0. 

Head of School JIS, Tarek Razik, mengatakan Education 4.0 dapat menjadi elemen penting dalam mewujudkan Indonesia 4.0, dan menembus sepuluh besar negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia pada 2030. 

Tarek mengatakan, konsep Education 4.0 juga sarat dengan pemanfaatan teknologi yang membuat dunia pendidikan Indonesia akan bergerak lebih cepat dalam mempersiapkan Sumberdaya Manusia (SDM) yang unggul.

“Sejalan dengan visi-misi Indonesia, kami juga berkomitmen untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui program STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) yang sesuai dengan konsep Education 4.0,” kata Tarek saat menyampaikan Pidato di Sekolah JIS, Jakarta, Kamis (16/1).

Dijelaskan Tarek, STEAM merupakan pengajaran atau pendekatan pendidikan dengan lima ilmu pengetahuan sebagai basis, sehingga anak-anak bisa berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, siap menjadi warga global dan komuikator, kolaborator, pemimpin, kreator dan wirausaha.

“Untuk Mendukung program STEAM, kami sekaligus meresmikan gedung baru untuk tingkat SMP yang bernama S Module. Yang akan mendukung aktivitas para murid dibidang STEAM seperti Coding, Programming, Robotics, Desain, dan Lainnya,” katanya.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro mengapresiasi konsep pengajaran STEAM yang dilakukan JIS. Dia melihat, konsep-konsep ilmu dalam STEAM akan membuat anak bisa lebih kreatif sekaligus kritis.

“Memang ini istilah STEAM, ini berusaha memblending Art dalam Science dan Teknologi, Engineering dan Matematika. Kami lihat memasukan Art ini bentuk upaya kreatifitas, karena Science, Teknologi, Engineering, dan Matematika lebih pada penguatan kemampuan dasar. Tapi, untuk berbuat sesuatu kita butuh kreatifitas dan Art, agar bisa menanggulangi hal tersebut,” katanya.

233

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR