Home Ekonomi Jumlah Produksi dan Penyerapan Garam Jateng Jomplang

Jumlah Produksi dan Penyerapan Garam Jateng Jomplang

Semarang,Gatra.com - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro mengakui penyerapan garam nasional di provinsi ini hanya 300 ribu ton per tahunnya.
 
Angka ini tentu berbading jauh dengan jumlah produksi garam nasional di Jawa Tengah yang mencapai angka 736 ribu ton selama tahun 2019.
 
"Memang penyerapan garam nasional di Jawa Tengah hanya mampu di angka 300 ribu ton pasa tahun 2019, padahal jumlah produksinya lebih dari dua kali lipat," ujar Fendi, Jumat (31/1).
 
Ia menyebutkan, sejauh ini pihaknya telah melakukan banyak upaya untuk menyelamatkan hal tersebut, termasuk membangun kerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
 
"Kami sudah melakukan kerjasama dengan Disperindag agar penyerapan garam rakyat lebih dari ini, tapi memang hanya bisa terserap 300 ribu ton saja sejauh ini," paparnya.
 
Kondisi ini juga diperparah dengan anjloknya harga garam dan serbuan garam impor di Indonesia.
 
"Harga garam sekarang rendah sekali, di Kabupaten Pati dan Demak, per kilonya hanya dihargai 200 sampai 250 saja," ucapnya.
 
Menurutnya, dengan kondisi ini membuat para petani  kurang bersemangat dalam memproduksi garam.
 
"Rendahnya harga garam tentu bikin petani mikir ulang ini mau produksi atau tidak," terangnya.
 
Sementara itu, salah seorang petani garam, Pupon, menyebutkan anjloknya harga garam ini disebabkan karena banyaknya jumlah garam impor yang masuk ke Indonesia.
 
"Kita sudah bisa produksi garam banyak sekali, tapi yang digunakan garam impor terus. Tolong lah dihentikan dulu impornya supaya kami petani garam bisa bernafas," keluhnya.
 
Ia menjelaskan, saat ini ongkos produksi dan harga jual garam berada dalam titik yang tidak seimbang.
 
"Sekarang garam kami cuma dihargai 200 perak per kilonya, itu tidak sebanding dengan biaya operasional yang kita tentukan. Kita rugi di sini," tandasnya.
186