Home Ekonomi Jakpro Klaim Revitalisasi TIM Tidak Komersil

Jakpro Klaim Revitalisasi TIM Tidak Komersil

Jakarta, Gatra.com - Direktur Operasional PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Taufiqurrachman, mengatakan, tidak ada unsur komersil dalam revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).

Pergub mengatur anggaran pengelolaan selama 30 tahun sejumlah Rp1,6 triliun, sehingga penghitungannya dalam perbulan mengeluarkan Rp50 miliar. Pemprov menugaskan Jakpro sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk merevitalisasi Taman Ismail Marzuki tanpa menghitung untung dan ruginya. Jakpro tidak mencari untung dengan mengomersilkan lahan yang ada di sana.

"Jakpro kan BUMD, kita punya dua misi, bagaimana penugasan dari Pemprov yang itu memang untuk kesejahteraan warga Jakarta dan untuk komersial. TIM ini untuk kesejahteraan warga, jadi kita tidak mengomersial kegiatan untuk kesenian. Kita hanya bertanggung jawab urusan pengelolaan gedung-gedung dan parkir yang lebih memadai," jelas Taufiq saat media gathering membahas Revitalisasi TIM di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).

Selain itu, akan dibangun wisma seni yang dibuat semacam losmen untuk tempat penginapan para seniman. Akan ada 200 kamar guna menampung para seniman yang beraktivitas di sana.

"Tapi itu bukan hotel ya, kita tidak bicara lagi hotel," lanjutnya. Taufiq menjelaskan, pihak Jakpro mengikuti saran DPRD untuk tidak membangun hotel.

Adanya wisma seni bertujuan memberikan seniman-seniman tempat yang layak dan baik. Taufiq mengatakan, tidak perlu khawatir dengan biaya uang sewa yang mahal.

"Kita tidak mengomersilkan itu untuk para seniman. Dengan senang hati kita memfasilitasi para seniman yang terdapat di sana untuk memanfaatkan fasilitas kita," ujarnya.

Revitalisasi Taman Ismail Marzuki diperkirakan akan rampung pada Juni 2020. Taufiq menjelaskan, perkembangannya mencapai 15% dari keseluruhan. Saat ini, sudah mencapai tahap II. Proyek yang sudah dikerjakan adalah pembangunan area parkir, pondasi untuk perpustakaan, dan Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, serta Masjid Amir Hamzah.

Menurutnya, revitalisasi ini penting untuk memperbaiki gedung yang tidak layak dan berisiko terhadap kemanan, seperti Graha Bhakti Budaya (GBB) yang dibongkar untuk dibangun gedung yang baru. Jakpro tidak akan membongkar Planetarium sebagai cagar budaya satu-satunya yang ada dalam kawasan TIM.

Reporter: FBA

197