Home Kesehatan Meninggal karena H1N1, Perlukah Jenazah Dibalut Plastik?

Meninggal karena H1N1, Perlukah Jenazah Dibalut Plastik?

Jakarta, Gatra.com - Beberapa waktu lalu, seorang pria berusia 37 tahun diduga tersuspect virus corona dan meninggal karena menderita bronkopneumonia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi, Semarang. Tetapi, berdasarkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR), hasilnya adalah virus H1N1 (seasonal flu) atau yang dulu dikenal sebagai flu babi (swine fever).

Meski dinyatakan negatif Corona Virus Disease (Covid-19), namun prosesi sebelum pemakamannya sama seperti orang yang terkena Covid-19 yakni dengan membalutnya dengan plastik. Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Terawan Agus Putranto mengatakan, bahwa prosesi tersebut sewajarnya dilakukan untuk penyakit infeksi.

Menanggapi hal itu, Ahli Penyakit Tropis dan Infeksi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD-KPTI menjelaskan, H1N1 itu adalah virus influenza. Influenza merupakan virus yang termasuk dalam kelompok virus yang seasonal, ada musimnya.

"Dia termasuk dalam golongan itu, virus yang bisa ada di udara dan sesuai dengan musimnya. Jadi kalau ada banyak di udara, H1N1 bisa bikin sakit. Ini kelompok virus yang berbeda dengan corona tetapi sama-sama menginfeksi saluran napas (respiratory virus), hanya jenisnya saja yang berbeda," terangnya saat dihubungi oleh Gatra.com, Minggu (1/3).

Dokter Erni juga mengungkapkan, adanya kekhawatiran berlebihan bisa jadi membuat penanganan terhadap pasien flu lainnya atau yang memiliki gejala khas Covid-19 diperlakukan sama dengan Covid-19. Walaupun, sebenarnya untuk prosesi sebelum pemakaman jenazah pasien yang meninggal akibat H1N1 tidak perlu dibalut menggunakan plastik.

"Saya rasa sih, penggunaan plastik di situ sepertinya ada hal yang belum bisa dijawab. Dalam arti, tidak bisa 100% yakin sehingga sedikit khawatir dan menimbulkan sikap atau keputusan yang agak berbeda. Kalau biasanya sih tidak perlu karena itu flu biasa. Mungkin ada unsur-unsur seperti itu, jadi khawatir nanti gimana-gimana di belakang makanya lebih baik sejak awal sudah diberlakukan demikian," imbuhnya.

214