Home Ekonomi Laguna Segara Anakan Semakin Rusak, Nelayan Menjerit

Laguna Segara Anakan Semakin Rusak, Nelayan Menjerit

Cilacap, Gatra.com – Kerusakan kawasan Laguna Segara Anakan berimbas langsung ke pendapatan nelayan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Akibatnya, kini banyak nelayan yang beralih pekerjaan menjadi petani. Warga Kampunglaut, Wahyono mengatakan kerusakan Laguna Segara Anakan disebabkan oleh dua faktor, yakni alam dan manusia. Kerusakan yang disebabkan alam yakni perubahan iklim dan sedimentasi.

Dia menjelaskan, beberapa sungai yang bermuara di laguna seperti Sungai Citanduy dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimeneng membawa jutaan meter kubik sedimentasi. Akibatnya, laguna semakin dangkal dan menyempit. “Sebelumnya laguna segara anakan itu kan 6.000 hektare. Sekarang tinggal 400 hektare,” katanya, 01/3.

Selain sedimentasi, Laguna Segara Anakan juga berhadapan dengan kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia, berupa penebangan dan alih fungsi lahan. Kawasan mangrove dibabat dan berganti menjadi tambak serta lahan pertanian.

Akibatnya, kawasan untuk perkembangbiakan ikan semakin minim. Pasalnya, laguna dan hutan mangrove adalah nursery bagi beragam ikan, udang dan kepiting. “Pendapatan nelayan semakin sedikit. Karena tempat perkembangbiakan ikan juga semakin sempit,” jelasnya.

Karena itu, butuh langkah untuk mengembalikan kawasan Laguna Segara Anakan sebagaimana asalnya. Caranya yakni dengan pengerukan dan reboisasi mangrove.

Menurut dia, pengembalian fungsi kawasan Laguna Segara Anakan harus didukung oleh semua pihak. Pemerintah, akademisi, LSM, dan masyarakat harus bersinergi untuk merevitalisasi fungsi Laguna Segara Anakan sebagai habitat berbagai biota air payau.

1243