Home Ekonomi Ini Penyebab Surplus Beras Cilacap 2020 Anjlok 50 Ribu Ton

Ini Penyebab Surplus Beras Cilacap 2020 Anjlok 50 Ribu Ton

Cilacap, Gatra.com – Surplus beras di Kabupaten Cilacap, yang dikenal sebagai lumbung pangan nasional diperkirakan turun kisaran 50 ribu ton. Penurunan disebabkan perbaikan saluran irigasi di Daerah Irigasi (DI) Serayu.

Kepala Dinas Pertanian Cilacap, Supriyanto mengatakan perbaikan itu menyebabkan sekutar 17 ribu hektare sawah di wilayah DI Serayu, tak bisa melakukan masa tanam ketiga (MT 3). Pasalnya, perbaikan saluran irigasi diperkirakan baru selesai pada September 2020 mendatang. “Berarti kan kalau mau tanam itu Oktober. Itu sudah berdekatan dengan MT 1 2020,” katanya.

Dia menjelaskan, dari 17 ribu hektare sawah itu, potensi kehilangan gabah mencapai 85 ribu ton. Angka ini diperoleh dari rata-rata produksi gabah yang mencapai 5 ton per hektare. Itu artinya, ada potensi kehilangan beras sekitar 50 ribu ton. “50 ribu ton setara beras ya,” ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam kondisi normal, Cilacap bisa menghasilkan antara 850 ribu hingga 900 ribu ton lebih gabah kering giling (GKG) per tahun, dari luasan sawah yang mencapai 65 ribu hektare. Produksi itu masih ditunjang dengan hasil panen padi yang ditanam di tegalan atau lahan kering.

Dari jumlah itu, biasanya surplus beras di Cilacap lebih dari 350 ribu ton. Namun, diperkirakan tahun ini surplus beras tidak sampai 300 ribu ton. “Ada penurunan. Kemungkinan di bawah 300 ribu ton, sekitar itu,” ucapnya.

Namun begitu, dia yakin penurunan itu tak sampai menyebabkan goncangan harga di Cilacap. Pasalnya, ketahanan pangan Cilacap masih aman. Bahkan, beras dari Cilacap juga dikirim ke luar daerah, seperti Bandung, Jakarta, Semarang dan Surabaya.

Dia pun menjamin menjelang Ramadan ini, harga gabah dan beras stabil. Terlebih, Ramadan kali ini tiba persis saat petani usai panen raya.

246