Washington, D.C, Gatra.com – Data penghitungan berjalan dari Universitas Johns Hopkins hingga Senin, menyebut jumlah korban virus corona di Amerika Serikat (AS) melampaui 90.000 kematian dan 1,5 juta kasus yang terinfeksi.

Dikutip AFP, Selasa (19/5), universitas terkemuka di Baltimore ini menghitung ada 10.000 kematian hanya dalam satu minggu.

AS memiliki jumlah kematian dan infeksi tertinggi di dunia, namun sejumlah negara seperti Belgia, Spanyol, Inggris, Italia, dan Swedia juga mencatat lebih banyak kasus kematian per kapita, sebagaimana data statistik Worldometer.

Menurut Johns Hopkins, negara bagian New York diketahui menyumbang hampir sepertiga dari jumlah kematian di AS, yang lebih dari 28.300 kasus terkait COVID-19. Secara resmi AS mencatat sekitar 22.700 jumlah kematian namun angka ini tidak termasuk mereka yang mungkin terkait dengan virus.

Jika mengacu pada rata-rata 20 model epidemiologis yang dianalisis oleh University of Massachusetts, maka pada 6 Juni mendatang, jumlah kematian di AS diperkirakan mencapai 112.000 kasus.

Sejauh ini, hampir 11,5 juta warga yang telah dilakukan pengetesan. Angka itu lebih sedikit secara per kapita dari puluhan negara lainnya dan ada sekitar 272.000 orang dinyatakan telah sembuh.

Pandemi telah menewaskan lebih dari 316.000 orang di seluruh dunia sejak kemunculannya di China akhir tahun lalu, sebagaimana penghitungan AFP dari sumber resmi.