Home Internasional Masyarakat Indonesia di AS Antusias Peringati Nuzulul Qur’an

Masyarakat Indonesia di AS Antusias Peringati Nuzulul Qur’an

Washington, DC, Gatra.com - Di tengah pandemi Covid-19 di tengah Ramadhan, KBRI Washington, berbicara dengan Pusat IMAAM (Perhimpunan Muslim Indonesia di Amerika) serta masyarakat Indonesia di ibukota Amerika Serikat (AS) dan ikut membantu Peringatan Nuzulul Qur'an Secara online (18/5). 

Acara yang mengambil tema, “Menyiasati Pandemi untuk Membentuk Generasi Tangguh dan Masyarakat Qur'ani,” dengan menghadirkan pembicara dari tanah air, menerima Ustadz Ahmad Slamet Ibnu Syam, Pimpinan Yayasan Ibnu Syam Centre dan anggota Dewan Syariah Darul Qur'an. 
 
Peringatan Nuzulul Qur'an ini mampu mempertemukan masyarakat dan diaspora Indonesia di AS, yang dengan khusyuk dan antusias mengikuti acara dari tempat tinggal masing-masing, sembari meminta aturan untuk tinggal di rumah atau Menginap di Rumah, yang diberlakukan permintaan bantuan oleh karena Maret lalu. 
 
“KBRI Washington, DC tetap mengadakan Peringatan Nuzulul Qur'an, secara online, sebagai ikhtiar untuk terus menjalin silaturrahmi, meningkatkan keimanan, sekaligus tetap produktif di tengah Home Stay Order. Bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini kita tidak bertemu secara langsung sambil berbuka puasa bersama, ”kata Kuasa Usaha Interim (KUAI) KBRI Washington DC / Wakil Duta Besar RI untuk AS, Iwan Freddy Hari Susanto. 
 
Saya ingin agar masyarakat dan diaspora Indonesia di AS selalu optimis dan memperkuat solidaritas, kepedulian, dan semangat gotong royong di tengah tantangan yang sulit saat ini. 

“Turunnya Al-Qur'an merupakan babak baru dalam kehidupan umat manusia. Al-Qur'an mengajarkan kepada kita tentang kesulitan di tengah, pasti ada tantangan. Al-Quran juga menyetujui semua ujian dari Allah SWT pasti satu paket dengan solusinya, ”kata Iwan. 
 
Acara dipandu oleh Nani Afdal, Direktur Humas Pusat IMAAM dan pegiat seni budaya Minang di AS, ini diawali dengan lantunan merdu ayat suci Al-Qur'an oleh Miftahul Qorib, direktur statistik di salah satu universitas di Washington DC. Acara juga disiarkan secara langsung melalui laman Facebook KBRI Washington, DC 
 
Selanjutnya, kegiatan membaca pembacaan puisi berjudul “Musim Semi I” dan “Musim Semi II” oleh salah satu sesepuh masyarakat Indonesia di Washington DC, Abdul Nur Adnan, 82 tahun. Setelah menyambut KUAI / Wakil Dubes RI, acara dilanjutkan dengan ceramah agama dan tanya jawab, serta diakhiri dengan doa penutup. 
 
Dalam ceramahnya, Ustadz Ahmad Slamet Ibnu Syam mengajak umat dan pemirsa untuk rajin membaca dan mendalami Al Qur'an sebagai tuntunan hidup, termasuk dalam menjalankan pekerjaan, menjalankan bisnis, meniti karir, juga mendidik anak. 
 
“Dengan selalu mendekatkan diri kepada Al-Qur'an, maka Allah SWT akan memberikan berbagai kemudahan dalam hidup dan menjauhkan seseorang dari keputusasaan di mana pun, termasuk yang menghadapi pandemi Covid-19,” pesan Ustadz Slamet, alumnus Universitas Damaskus, Suriah, Hafidz Al -Qur'an, dan sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz (hafalan Al-Qur'an) di Tangerang, Banten ini.
 
Sepanjang acara yang berlangsung 1,5 jam sampai selesai buka puasa ini, antusiasme warga Indonesia tampak dari berbagai pertanyaan melalui obrolan Facebook, tanya jawab bagaimana mendidik anak-anak dan generasi muda agar tetap berperilaku seperti dalam Al-Qur'an, sejarah turunnya Al Qur itu, dan sebagainya. 
 
Peringatan Nuzulul Qur'an yang digelar secara online di tengah-tengah keterbatasan karena pandemi Covid-19 mendapat sambutan positif dari masyarakat Indonesia. 

“Acaranya bagus, pembicaranya bagus, tautan online-nya juga bagus nggak terputus-putus. Senang bisa mendapat penyegaran rohani seperti ini, ”kata May dari Virginia. 
 
“Acaranya dapat menambah optimisme kami di tengah berbagai dukungan karena penerapan Menginap di Rumah Pesanan,” ucap Setiyo, dari Washington, DC, di mana Menginap di Rumah Diperpanjang hingga 8 Juni 2020.
 
Dibagikan oleh warga yang berdomisili di AS dan sekitarnya, acara ini Juga dalam bahasa Inggris, yang berlokasi cukup jauh, seperti New York, Pennsylvania, Florida, Michigan, hingga California, serta dari Jawa Barat di Indonesia. 

Tayangan Nuzulul Qur'an telah dilihat oleh lebih dari 2000 orang.

160

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR