Home Kesehatan Standard Chartered Adakan Rapid Test Gratis Senilai Rp3 M

Standard Chartered Adakan Rapid Test Gratis Senilai Rp3 M

Jakarta, Gatra.com – Standard Chartered menggelontorkan Rp3 miliar untuk membantu penanganan COVID-19 dalam bentuk rapid test gratis. Dalam pelaksanaan rapid test, bank internasional tersebut menggandeng Halodoc, sebagai platform layanan kesehatan yang telah ditunjuk secara resmi oleh Kementerian Kesehatan RI untuk membantu melakukan skrining awal COVID-19 secara lebih luas.

“Kami menyadari pentingnya upaya membantu pemerintah dalam memperluas jangkauan tes untuk membantu identifikasi dan pemetaan kasus yang lebih baik. Sehingga, pandemi COVID-19 dapat lebih cepat dilewati,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Indonesia, Andrew Chia dalam pernyataan yang diterima Gatra.com.

Layanan tes gratis ini diberikan untuk beberapa komunitas tertentu dengan kemungkinan resiko terpapar yang tinggi. Termasuk di antaranya para pedagang di pasar umum, kaum difabel, serta masyarakat dari golongan ekonomi kelas bawah di beberapa daerah dan kawasan. Mulai dari Cipayung, Cakung, dan Jatinegara di Jakarta Timur; Puri Kembangan, Cengkareng, dan Grogol Petamburan di Jakarta Barat; Kebumen, Jawa Tengah; serta Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (20/5) lalu.

Baca Juga: Gugus Tugas Covid-19 Cilacap Gelar Rapid Test Karyawan Toko

Tes ini merupakan bagian ketiga dari total donasi Rp7,6 miliar Standard Chartered untuk Indonesia yang difokuskan pada pemberian alat tes gratis bagi masyarakat umum. “Ini juga menjadi manifestasi janji brand kami, ‘Here for good’ yang menggarisbawahi pentingnya kontribusi positif Standard Chartered bagi masyarakat tempat Bank berada,” imbuh Andrew.

Sebagai mitra resmi pemerintah dalam upaya penanggulangan pandemi COVID-19, Halodoc sendiri kerap aktif menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang membutuhkan layanan rapid test COVID-19.

“Kami percaya, basis pengguna Standard Chartered yang besar mampu memperluas pemanfaatan tes ini di masyarakat. Sejalan dengan upaya pemerintah, kolaborasi ini menegaskan kembali komitmen Halodoc untuk membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” tambah CEO Halodoc, Jonathan Sudharta.

Baca Juga: Jokowi Ingin 55 Alkes Lokal untuk Covid-19 Bisa Diekspor

Pemeriksaan oleh Halodoc menggunakan metode rapid test dengan pengambilan sampel darah untuk diuji. Rapid test ini berfungsi sebagai skrining tahap awal akan turut membantu beban para profesi medis di rumah sakit sebelum melakukan tes PCR atau swab test.

"Kami mengapresiasi langkah Halodoc sebagai platform kesehatan digital yang menyediakan layanan telemedicine. Ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam membantu mitigasi pengentasan COVID-19 di Indonesia di masa pandemi ini melalui layanan konsultasi dokter hingga beli obat yang dapat dilakukan dari rumah. Jadi, masyarakat juga bisa menerapkan physical distancing," ujar Staf Khusus Menteri Kesehatan Republik Indonesia Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan, dr. Mariya Mubarika.

Baca Juga: Rapid Test Digelar di Pasar Tradisional Cilacap, Ini Hasilnya

Sebelumnya, Standard Chartered telah mengumumkan pemberian donasi sebesar Rp1,5 miliar untuk siswa sekolah dalam bentuk home learning kit (laptop, modem, dan kuota internet), serta donasi sebesar Rp3,1 miliar dalam bentuk mesin PCR, reagen/bahan reaksi (reagent), dan fasilitas kapsul tidur (sleeping pods) untuk sejumlah rumah sakit. Total donasi sekitar Rp7,6 miliar khusus untuk Indonesia merupakan komitmen global dari Standard Chartered untuk menyalurkan US$50 juta demi upaya penanggulangan COVID-19 di 59 negara tempat Bank beroperasi. Sebanyak US$25 juta difokuskan untuk bantuan darurat dan US$25 juta sisanya untuk pemulihan dan pembangunan pasca-pandemi.

Dana bantuan darurat akan didistribusikan hingga Juli 2020. Untuk tahap pertama, US$10 juta telah didonasikan ke kantor pusat UNICEF dan Palang Merah Internasional untuk disalurkan ke negara-negara yang terdampak pandemi. Selanjutnya, US$15 juta akan didistribusikan ke sejumlah negara tempat Bank beroperasi.

Dana pemulihan pasca-pandemi sendiri akan mulai didistribusikan dari Agustus 2020 hingga akhir 2021 untuk sejumlah program seperti pelatihan kerja, pelatihan tenaga medis baru, pembiayaan UMKM, dan pelatihan kaum muda.

220