Home Kesehatan Jokowi Ingin 55 Alkes Lokal untuk Covid-19 Bisa Diekspor

Jokowi Ingin 55 Alkes Lokal untuk Covid-19 Bisa Diekspor

Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan 55 produk alat kesehatan (alkes) hasil konsorsium dari riset dan inovasi anak bangsa tak berhenti di laboratorium dan hanya berhenti sebagai purwarupa saja.

Jokowi dikutip Gatra.com dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat (22/5), menginginkan agar riset-riset tersebut harus berbuah dan mampu berlanjut hingga tahap produksi massal untuk memenuhi kebutuhan domestik dan bahkan diekspor ke mancanegara.

Jokowi meluncurkan 55 produk alkes karya putra-putri Indonesia untuk mempercepat penanganan pandemi coronavirus disease 2019 (Covid)-19 di Tanah Air pada Rabu kemarin.

Dari 55 produk alkes tersebut, terdapat 9 produk unggulan yang beberapa di antaranya telah melalui uji klinis dan siap diproduksi secara massal. Melalui video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jokowi memperlihatkan sejumlah produk riset tersebut yang dipresentasikan di Istana Merdeka, Jakarta.

"Ini ventilator buatan dalam negeri yang sudah diproduksi. Ini bisa diproduksi kurang lebih 200. Kemudian, ini yang kedua. Ini juga sama [ventilator], sudah bisa diproduksi sampai 200 juga," ujar Jokowi memperlihatkan produk emergency ventilator.

Sebanyak 3 produk ventilator diperlihatkan oleh Presiden Jokowi dalam video tersebut. Dua di antaranya dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), masing-masing bekerja sama dengan PT Len Industri dan PT Dharma Polimetal. Produk ini sudah siap untuk diproduksi.

Sementara itu, satu ventilator lainnya merupakan hasil pengembangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah melalui uji klinis dan siap diproduksi sebanyak 1.000 unit.

"Saya kira kalau kita memang kepepet, itu semua bisa dilakukan. Itu dimulai sejak Covid [pada] Maret itu. Langsung bergerak dan ternyata kita bisa membuatnya sendiri, tidak usah impor," katanya.

Selain ventilator, ada pula RT-PCR test kit yang sudah dapat diproduksi sebanyak 100.000 unit dan dikembangkan oleh PT Bio Farma serta alat uji cepat (rapid test) yang merupakan pengembangan dari PT Hepatika Mataram, BPPT, Universitas Airlangga (Unair), serta Universitas Gadjah Mada (UGM). Alat ini juga siap diproduksi sebanyak 1.000 unit.

"Saya rasa ini menjadi sebuah kebanggaan kita karena bisa diproduksi di dalam negeri dan kalau memang nanti di dalam sudah mencukupi, justru bisa kita ekspor ke negara lain," ujarnya.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi pada Rabu siang meresmikan peluncuran produk-produk riset, teknologi, dan inovasi untuk percepatan penanganan Covid-19 yang merupakan hasil karya anak bangsa.

Peluncuran bertajuk "Kebangkitan Inovasi Indonesia" yang dilakukan secara virtual tersebut bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional yang turut menandai kebangkitan bidang sains dan teknologi nasional, utamanya di bidang kesehatan.

199