Home Gaya Hidup Kangen Suasana Alam? Coba Virtual Tour ke Hutan Pinus Ini

Kangen Suasana Alam? Coba Virtual Tour ke Hutan Pinus Ini

Banyumas, Gatra.com - Situasi pandemi Covid-19 membuat pehobi jalan-jalan harus menahan keinginan untuk berwisata. Destinasi wisata di berbagai wilayah pun ditutup untuk mencegah penyebaran virus tersebut. 
 
Melihat kondisi tersebut, para pelaku wisata pun harus berinovasi agar mampu bertahan di tengah pandemi. Seperti yang dilakukan oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, yang mengelola sejumlah destinasi wisata alam di Banyumas ini. 
 
KPH Banyumas Timur menangkap peluang dengan membuka virtual tour di tiga destinasi wisata selama masa pandemi Covid-19. Sebab, belakangan ini sejumlah kota dan agen perjalanan wisata mulai membuka paket wisata virtual. 
 
Junior Manajer Bisnis Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Sugito mengatakan, sebagai langkah awal, inovasi wisata dalam jaringan ini mulai dibuka di Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (26/5). Pengunjung bisa menikmati keindahan hutan pinus yang berada di lereng Gunung Slamet ini secara virtual.
 
"Kami merencanakan 3 jenis paket virtual. Pertama virtual live untuk lokasi yang terjangkau sinyal seluler. Jenis kedua adalah semi virtual untuk lokasi yang sulit sinyal. Pengunjung akan mendapatkan oleh-oleh video kondisi ''up to date'' lokasi wisata terbaru yang direkam oleh tim kami dan diserahkan kepada customer," kata dia, Selasa (26/5). 
 
Paket ketiga, kata dia, adalah paket merchandise. Customer hanya perlu memesan foto dengan properti atau peralatan yang disiapkan di objek wisata sesuai permintaan. Tiga macam paket virtual ini juga akan dibuka di dua objek wisata lain yang dikelola oleh KPH Banyumas Timur. 
 
Menurut dia, jumlah pengunjung saat peluncuran paket virtual perdana mencapai 40 orang yang mendaftarkan diri. Namun, hanya 28 pengunjung yang menikmati sesi wisata virtual. 
 
Sugito menjelaskan, paket tersebut dijual seharga Rp 30 ribu per orang dengan fasilitas tayangan wisata virtual selama 1 jam. Pengunjung juga mendapat akses gratis kunjungan faktual setelah objek wisata dibuka setelah diperbolehkan beroperasi oleh pemerintah setempat. 
 
"Kami akan konfirmasi ke pembeli paket yang sudah mendapatkan gratis akses. 10 persen penjualan tiket virtual tour ini didonasikan untuk penanganan pandemi Covid-19. Setelah ini, kami akan mencoba untuk dua destinasi lagi," ujarnya. 
 
Dia mengaku, pada masa pandemi Corona ini, pengelola wisata yang terdampak mencapai sekitar 250 orang, termasuk anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang bekerjasama dengan KPH Banyumas Timur. Jumlah tersebut tidak termasuk pengelola warung di sekitar objek wisata, parkir dan lain sebagainya. 
 
"Kami hanya bisa membantu sedikit untuk biaya kebersihan tiap bulan sekali. Sebetulnya ini sudah mulai gelisah karena sudah dua bulan (tutup) ya," ucapnya. 
 
Salah satu peserta wisata virtual, Agung Dharmajaya mengatakan, pengemasan paket virtual tur tersebut harus lebih menarik. Unsur hiburan dapat menjadi salah satu daya tarik. 
 
"Kemasannya harus lebih menghibur dan menarik, jadi tidak sekadar edukasi kepada pengunjung, tapi juga ada unsur hiburannya," sarannya. 
 
1297