Home Hukum Kuasa Hukum Rektor Unnes Anggap Gugatan SHP Prematur

Kuasa Hukum Rektor Unnes Anggap Gugatan SHP Prematur

Semarang, Gatra.com - Sidang perdana antara dosen nonaktif Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sucipto Hadi Purnomo (SHP) melawan atasannya sendiri, Rektor Unnes, Fathur Rokhman berlangsung, Rabu (10/6). Agenda sidang hari ini ialah pembacaan gugatan oleh pihak penggugat, yakni Sucipto Hadi Purnomo sekaligus mendengarkan jawaban gugatan oleh pihak tergugat, yakni Fathur Rokhman.
 
Kuasa Hukum Fathur Rokhman, Muhtar Hadi Wibowo menilai, gugatan yang dilayangkan oleh penggugat adalah gugatan yang prematur dan salah alamat. Sebab, SK yang dimaksud belum dapat dikatakan sebagai objek sengketa Tata Usaha Negara.
 
"SK yang diterima oleh penggugat kan sebenarnya belum final dan bersifat sementara dalam rangka memperlancar jalannya pemeriksaan sesuai dengan Pasal 27 ayat (1) PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, sampai ada keputusan yang bersifat final dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI," jelasnya.
 
Menurut Muhtar, dalam perkara ini Rektor Unnes berhak dan wajib untuk melakukan proses sesuai dengan instruksi dari Kemendikbud untuk memeriksa dosen Bahasa Jawa ini dengan dugaan telah melakukan pelanggaran tingkat berat.
 
"Tapi karena Sucipto telah memilih jalan untuk menggugat ke PTUN maka akan kami hadapi. Tapi gugatan ini bisa jadi bisa jadi beragenda negatif," tegasnya.
 
Untuk itu, Muhtar berharap majelis hakim yang menangani perkara ini memutuskan menolak gugatan dan gugatan Penggugat Niet Onvantkelijke Verklaard (NO).
 
"Nanti majelis hakim lah yang akan akan menguji dalam proses persidangan mutu dan tidaknya sebuah gugatan. Tapi yang jelas Rektor Unnes selalu berdasar kepada asas-asas umum pemerintahan, standar oprasional prosedur ketentuan setiap kali memutuskan sesuatu," tandasnya.
 
Diketahui sebelumnya, Dosen Fakultas Bahasa dan Seni Sucipto Hadi Purnomo dinonaktifkan, lantaran diduga menghina Presiden Jokowi dan cucunya Jan Ethes, melalui status unggahan di akun Facebook miliknya.
 
Dalam unggahan di laman Facebook tertanggal 10 Juni 2019, ia menuliskan  "Penghasilan anak-anak saya menurun drastis pada lebaran kali ini. Apakah efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?".
209