Home Gaya Hidup New Normal Wisata, Grojogan Sewu Dibuka 1 Loket

New Normal Wisata, Grojogan Sewu Dibuka 1 Loket

Karanganyar, Gatra.com - Reaktivasi kunjungan wisata alam di TWA Grojogan Sewu mengedukasi pentingnya protokol kesehatan untuk mencegah muncul klaster baru penularan Covid-19. Di pekan awal dibukanya kembali obyek wisata itu, pengelola hanya melayani pengunjung di satu loket masuk saja.

Dirut PT Duta Indonesia Djaya, Sukirdi mengatakan para pengunjung diarahkan masuk melalui loket 1 yang berada di atas. Sedangkan loket 2 di bawah ditutup. Pembatasan jumlah pengunjung melatarbelakangi penataan itu.

"Jika total pengunjung dibagi 365 hari dalam setahun, maka ketemunya sekitar 300-an orang. Kami malah tidak ingin terlalu ramai, supaya aturan pembatasan sosial dan fisik terpenuhi. Sehingga satu loket masuk ditutup sementara. Paling tidak, pengaturan itu berlaku pekan di awal buka. Sambil terus dievaluasi," kata Sukirdi kepada Gatra.com di Karanganyar, Sabtu (4/7).

Baca juga: Hore! Taman Wisata Grojogan Sewu Dibuka Kembali

Grojogan Sewu dibuka kembali seizin Kementrian LH dan Kehutanan dengan pertimbangan oleh Pemprov Jateng dan Pemkab Karanganyar.

Sebelumnya, obyek wisata ini ditutup selama KLB Covid-19. Seremoni reaktivasi kunjungan wisata alam TWA Grojogan Sewu yang berlangsung pada Jumat sore (3/7) menghadirkan Bupati Karanganyar Juliyatmono dan Kepala BKSDA Jawa Tengah Darmanto.

Kepada mereka, Sukirdi menjamin protokol kesehatan diterapkan menyeluruh bagi pengunjung maupun karyawan. Setelah lolos screening, pengunjung didata identitssnya. Jika rombongan, maka cukup pimpinan rombongan yang berurusan dengan petugas loket sedangkan lainnya di ruang tunggu. Cara itu supaya antrean tidak terlalu panjang. Disediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun di banyak lokasi di area itu.

Di tatanan normal baru, harga tiket masuk masih sama yakni Rp 20 ribu untuk pengunjung domestik dan Rp 150 ribu pengunjung mancanegara.

Bupati Juliyatmono meyakini aktivitas didasari kepentingan kesehatan akan membuat nyaman semua pihak. Ia bersama seluruh stakeholder pariwisata berniat membangunnya.

"Wisata itu kebutuhan. Berada di Grojogan Sewu bisa mendatangkan inspirasi dan gagasan-gagasan. Namun ingat, perlu dipatuhi protokol kesehatannya supaya tidak memunculkan klaster baru," katanya.

320