Home Teknologi Cilacap Memasuki Puncak Musim Dingin Kemarau

Cilacap Memasuki Puncak Musim Dingin Kemarau

Cilacap, Gatra.com – Pulau Jawa dan sebagian wilayah Indonesia di bagian selatan memasuki puncak musim dingin musim kemarau. Tak hanya di pegunungan, wilayah pesisir pun mengalami musim dingin dengan suhu terendah di bawah 20 derajat Celsius.

Prakirawan BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan, mengatakan, suhu terendah yang tercatat di stasiun Bandara Tunggul Wulung mencapai 19 derajat Celsius. Adapun di wilayah perkotaan mencapai 23 derajat Celsius.

Suhu ini, kata dia, cukup rendah mengingat Cilacap adalah wilayah pesisir. Suhu akan lebih rendah di wilayah pegunungan. Bahkan, di Dataran Tinggi Dieng, suhu mencapai titik terendah mencapai minus derajat Celsius. “Suhu di pegunungan akan lebih rendah,” katanya, Kamis (30/7).

Dia menjelaskan, musim dingin ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kini, gerak semu matahari berada di bumi sebelah utara. Akibatnya, tekanan udara di sisi selatan lebih tinggi, sedangkan sisi utara lebih rendah. Angin berembus dari benua Australia ke utara dan membawa suhu kering dan dingin.

Faktor kedua, pada musim kemarau tutupan awan sangat minim. Akibatnya, panas bumi lebih cepat menguap tanpa penghalang dan menyebabkan suhu turun ke titik terendah. “Biasanya suhu terendah terjadi pada pagi hari,” ujarnya.

Rendy mengungkapkan, suhu dingin itu diperkirakan masih berlangsung hingga Agustus dan akan berakhir pada masa transisi. Masa transisi biasanya terjadi pada September atau Oktober. Diperkirakan awal musim hujan terjadi pada akhir September hingga akhir Oktober.

“Biasanya saat periode transisi itu suhu mulai hangat,” ujarnya.

265