Purworejo, Gatra.com - Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) perseorangan Bupati dan Wabup Purworejo Slamet Riyanto-Suyanto HS mendatangi Bawaslu Senin siang (3/8). Mereka akan mengajukan sengketa terkait dengan Berita Acara (BA) KPU Purworejo yang menolak syarat perbaikan dukungan.

Akan tetapi saat dicek berkas staf Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Purworejo, tidak lengkap karena  tidak ada soft filenya. Padahal file tersebut berguna untuk mendaftarkan registrasi perkara ke Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa (SIPP) Bawaslu RI melalui daring.

Ketua Tim Advokasi Bapaslon Slamet Riyanto-Suyanto Imam Abu Yusuf menjelaskan bahwa, kegagalan kliennya seperti di design.

"Dari tahapan banyak kejanggalan, saat serah terima berkas,  kewajiban penerima (KPU) kan memberikan tanda terima, mereka tidak memberikannya. Lalu kami menganggap ada penghilangan dokumen atau dokumen yang belum ditemukan," jelas Imam di hadapan wartawan, Senin (3/8).  

Menurutnya, ada pihak yang membuat skenario kegagalan bapaslon kliennya. Hal itu tentu saja ada yang diuntungkan, sehingga berupaya menggagalkan pencalonan bapaslon dari non partai.

"Intinya, kamu mengajukan sengketa untuk meminta pertanggungjawaban KPU Purworejo berkenaan dengan data yang diserahkan Bapaslon 43.020 dikurangi 2.006 (berkas dari Kecamatan Pituruh yang terlambat). Dalam pengecekan kami duga kurang steril di ball room hotel palsu ada MS dan TMS," ujar Sekretaris tim Advokasi, Basuki Rahmat.

Selanjutnya, untuk memenuhi persyaratan tim Bapaslon sedang membuat kopian berkas dalam bentuk soft file dan akan diantar ke Bawaslu sekira pukul 15.00 WIB.