Home Ekonomi Petani Belading Masih Berharap pada Hujan

Petani Belading Masih Berharap pada Hujan

Siak, Gatra.com - Petani di Kampung Belading, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Riau, berharap pemerintah daerah memberikan stimulus dan dukungan lebih besar untuk sektor pertanian di daerah tersebut. Salah satu yang diharapkan adalah insfratruktur penunjang produksi hasil panen padi.

Timbul Santoso (49), salah seorang petani di Kampung Belading mengatakan, kendala yang kerap dihadapi para petani di daerah itu setiap tahunnya adalah minimnya penyuplaian air ke persawahan, sehingga mereka masih tergantung pada hujan.

"[Sejumlah] 70% petani di daerah ini masih mengandalkan sistem tadah hujan. Jika permasalahan air di sini teratasi, saya rasa produksi bisa meningkat," kata Timbul, Kamis (13/8).

Maka itu, mewakili puluhan petani di kampungnya, Timbul berharap agar pemerintah dapat menormalisasi kanal di daerah tersebut. 

Selain soal pengairan, Timbul juga berharap adanya penambahan Alsintan seperti hand traktor, pompa air, trans planter, dan combine harvester ke daerah itu.

"Ini kita minta, agar produksi padi di daerah ini setiap tahunnya meningkat. Dengan begitu, perekonomian kita juga meningkat," katanya.

Terpisah, Bupati Siak, Alfedri, mengatakan, sebetulnya tahun ini yang diharapkan para petani tersebut sudah diprogramkan pemerintah daerah. Namun, lantaran terjadinya wabah virus corona, anggaran untuk itu dialihkan.

"Sebenarnya, tahun ini sudah bayak yang ingin kita ingin bikin untuk pertanian. Namun karena ada Covid-19, 35% anggaran untuk itu dialihkan untuk penanganannya," kata dia.

Sama halnya dengan pengadaan Alsintan, menurut Alfedri, untuk membeli alat tersebut pemerintah daerah harus menganggarkan kembali duitnya.

"Semoga tahun depan permintaan para petani ini bisa terpenuhi. Apalagi, bantuan Alsintan itu juga merupakan proritas pemerintah pusat maupun daerah. Tujuannya, tetap ingin meningkatkan swasembada pangan dan ketahanan pangan," ujarnya. 

Alfedri mengatakan akan terus mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas dengan melengkapi sarana dan prasarana serta berupaya menambah luas lahan. Pasalnya, ia melihat hasil produksi petani padi di daerah itu rata-rata 5-7 ton per hektarenya dengan masa tanam 110 hari atau 3 bulan.

Panen padi sawah di areal persawahan seluas  370 hektare, merupakan milik sejumlah kelompok tani. Dengan hasil produksi sekitar rata-rata 5,0 - 7,8 ton per hektare dengan masa tanam 110 hari atau 3 bulan.

"Total 370 hektare luas persawahan yang sangat berpotensi di sini akan terus kita dorong. Termasuk soal infrastruktur tadi. Ini bertujuan agar produtivitasnya makin meningkat meningkat lagi di tahun-tahun berikutnya," ujarnya.

429