Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak (sidak) sejumlah warung makan di sekitar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kota Semarang, Rabu (23/9). Sidak dilakukan untuk memastikan pengelola warung makan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, setelah adanya klaster di warung makan di Kota Semarang.
Dari hasil sidak, menemukan masih banyaknya pemilik warung makan tidak menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak antarpembeli.
Mengetahui kondisi ini, Ganjar yang naik sepeda balap pun turun, serta mengingatkan kepada para pemilik warung melakukan penataan tempat kursi duduk untuk pembeli.
Tempat duduk untuk dua atau maksimal tiga orang. Cara duduknya pun tak boleh berhadap-hadapan, yakni harus menyilang.
“Ini dikasih tanda silang, yang ada tandanya tidak boleh diduduki. Pedagangnya mengingatkan, pembelinya tidak boleh duduk di atas isolasi. Ini saya kasih contoh satu meja, nanti lainnya diselesaikan sendiri,” kata Ganjar sambil memasang tanda silang di kursi menggunakan isolasi hitam.
Orang nomor satu di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng ini juga mengangkat kursi-kursi milik pedagang guna memberikan contoh penataan yang benar.
“Saya tidak melarang warung untuk tetap buka. Asal, protokol kesehatan benar-benar diterapkan. Pemilik warung diminta tegas mengingatkan pembeli yang abai pada protokol kesehatan,” ujar Ganjar.
Kepada pemilik warung makan, Ganjar meminta kalau warungnya sudah penuh, pemilik jangan mempersilahkan pembeli baru masuk.
“Bila memungkinkan kursinya ditata di depan warung atau pinggir jalan, agar pembeli tetap bisa jajan asal tidak mengganggu arus lalulintas saya izinkan,” katanya.
Pemilik warung makan di Pujaserra MAJT, Septi mengatakan, tidak mengetahui kalau pembeli duduk berdekatan melanggar protokol kesehatan karena dapat menyebarkan Covid-19.
“Sekarang saya paham, setelah di kasih tahu pak Ganjar. Nanti meja lainnya saya tata ulang,” ujar dia.
Selain sidak warung, Ganjar melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional dan kampung untuk mengedukasi masyarakat agar tertib melaksanakan protokol kesehatan.
Di sejumlah pasar tradisional dan kampung masih banyak ditemukan warga yang abai dengan tidak memakai masker.
Setelah memberi masker, Ganjar mengingatkan agar mereka tertib, sebab jika tidak tertib, maka pemerintah tidak akan segan menutup tempat usaha mereka.
