Home Ekonomi Seberapa Pengaruh Pandemi Terhadap Mobilitas Penduduk?

Seberapa Pengaruh Pandemi Terhadap Mobilitas Penduduk?

Jakarta, Gatra.com - Salut Muhidin, Senior Demographer, Macquarie University, Sydney, Australia mengatakan, salah satu aspek yang juga ikut terkena dampak Pandemi Covid-19 adalah mobilitas atau pergerakan penduduk, khususnya secara global.

Muhidin mencontohkan, peta penerbangan di Amerika Serikat, Cina, Eropa, dan Inggris sejak Januari-Maret mengalami banyak perubahan mobilitas pergerakan.

"Begitu ketahuan bahwa penyebab (Covid-19) adalah dari migran maka masing-masing (negara) me-Lockdown," kata Muhidin dalam Webinar bertema "Masa Depan Mobilitas Penduduk dan Urbanisasi" yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasioanl (BKKBN), pada Selasa (6/10).

Dalam laporan resmi Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), secara umum mobilitas penduduk secara global mengalami peningkatan dalam kurun waktu 10 tahun ini, hingga 2019 ada sekitar 272 juta penduduk yang dilahirkan di luar negaranya atau migran.

Soal alasan utama penduduk migran adalah bekerja, terutama laki-laki. Selain itu alasan berpindah juga ada alasan konflik di negaranya.

Setelah pandemi Covid-19 datang, banyak negara menghentikan pergerakan penduduk, sebab yang ditakutkan adalah para pendatang  terjangkit Covid-19

"Banyak penutupan, padahal ketika sudah terkena juga masih ada pergerakan dan perpindahan wilayah dan dunia," kata Muhidin.

Pada awal Maret masih sedikit terlihat dampaknya, kemudian pada pertengahan Maret makin banyak. Pada April hampir semuanya melakukan larangan bepergian (restriction).

Hingga akhir Juli sudah ada 400 negara travel restriction. Kemudian, akibat kedua dari pandemi Covid-19 adalah juga menurunkan tingkat mobilitas.

Contoh, Indonesia pada awal maret masih mengirim (pekerja migran) ke negara luar seperti Taiwan, Hongkong, atau Malaysia. Tapi jumlahnya menurun, misal, pada awalnya mengirim 10 ribu turun menjadi 5000.

Berbeda dengan Filipina, sebelum ada Pandemi Covid-19, memang di negaranya sudah ada kebijakan melakukan pemulangan tenaga kerja migran. Hal ini dilakukan dalam rangka perlindungan tenaga kerja, khususnya bagi tenaga kerja yang bermasalah.

Kemudian kata Muhidin, apa yang harus dilakukan setelah adanya Pandemi ini? Menurutnya, harus menggunakan interaksi dari antar-origin (negara asal) dan destination countries (negara yang didatangkan).

Lalu Muhidin mengatakan, harus ada keterlibatan kebijakan antara kedua negara. Jadi, menggunakan beberapa skenario.

Kemudian, ketika sejumlah skenario itu dijalankan, level migrasi mana yang mungkin terjadi? "Apakah terjadi peningkatan, berkurang atau ada ketidakpastian lain setelah Pandemi Covid-19 ini," kata Muhidin.

13368