Home Kebencanaan Musim Hujan, DPRD Ingatkan Jangan Ada Klaster Pengungsi

Musim Hujan, DPRD Ingatkan Jangan Ada Klaster Pengungsi

Semarang, Gatra.com - Memasuki musim penghujan, anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah agar melakukan pemetaan bencana dan titik-titik pengungsian untuk mencegah penularan Covid-19.

Menurut anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah (Jateng), Yudi Indras Wiendarto, sebagian besar wilayah di Jateng rawan terjadi banjir.

“Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng sebanyak di 32 kabupaten/kota rawan banjir yang tersebar di 295 kecamatan dan 1.674 desa dengan warga terdampak banjir mencapai 743.264 kepala keluarga,” katanya di Semarang, Jumat (9/10).

Dalam kondisi masih pandemi Covid-19 ini, lanjut Yudi, perlu dilakukan langkah antisipasi oleh Pemprov Jateng sehingga penanganan terhadap warga yang mengungsi akibat banjir dapat dilakukan dengan baik.

Perlu ada penambahan titik pengungsian di semua daerah, terutama daerah yang memiliki potensi bencana banjir dan tanah longsor.

Penambahan titik pengungsian ini, lanjut anggota dewan dari Fraksi Partai Gerindra untuk mencegah penularan Covid-19 saat terjadi bencana alam.

Terlebih lagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Jateng termasuk wilayah yang terkena anomali iklim La Nina yang membawa efek peningkatan curah hujan pada wilayah yang dilalui.

Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan maupun akibat La Nina berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

“Jangan sampai nantinya tempat pengungsian menjai klaster baru Covid 19. Pemprov Jateng perlu melakukan pemetaan titik-titik pengungsian, bila perlu dilakukan penambahan titik pengungsian,” ujar Yudi.

Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini lebih lanjut menyatakan, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya daerah yang kerap terkena banjir di Solo Raya, Pati, Purworejo, Cilacap, Demak, Kudus, dan Jepara.

Sedangkan rawan longsor ada di 29 kabupaten yang tersebar di 320 kecamatan dan 2.136 desa yang mengancam 642.019 kepala keluarga.

“Pemetaan bencana harus lebih detil, termasuk peralatan early warning system di cek masih berfungsi atau tidak. Diperkirakan musim hujan di Jateng muali pertengahan Oktober,” kata Yudi.

57