Home Ekonomi Pakar Untar: Industri Furnitur Harus Sasar Kaum Milenial

Pakar Untar: Industri Furnitur Harus Sasar Kaum Milenial

Jakarta, Gatra.com - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara (LPPM Untar) menyampaikan hasil Penelitian Pengembangan Design Furniture Ukir Kayu Di Jepara Indonesia. Penelitian tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan industri furnitur di Indonesia.

Dari hasil penelitian yang disampaikan oleh Rektor Universitas Tarumanagara (UNTAR), Prof. Agustinus Purna Irawan, dalam Forum Group DIscussion (FGD), dirinya memandang kedepan industri furnitur dalam negeri harus dapat dengan jeli melihat tantangan pasar yang akan didominasi oleh kaum milenial dan post milenial.

"Kami terus mengembangkan desain produk furnitur untuk pasar ekspor bekerja sama dengan pengrajin ukir Jepara, Kadin setempat dan Perguruan Tinggi yang ada di Jepara. Hal ini menjadi salah satu kegiatan pengabdian masyarakat Untar sekaligus berkontribusi dalam pengembangan furnitur dengan memperhatikan potensi dan keunggulan lokal seperti di Jepara ini," kata Rektor Untar dalam sambutannya, Rabu (18/11).

Agustinus pun mengatakan, melalui FGD juga diharapkan timbul ide pengembangan produk-produk kayu di dalam negeri. Dalam rekomendasi FGD tersebut juga diperoleh bahwa desain furnitur ukir kayu yang disajikan mempunyai peluang pasar, terutama untuk pasar Asia.

"Perpaduan bahan rotan dan ukir kayu dalam desain kursi merupakan karya orisinal yang menarik. Ukiran Jepara yang ditampilkan sangat baik, Konstruksi masih perlu dikembangkan, agar lebih baik lagi," jelasnya.

Sementara itu, praktisi senior pasar furnitur ekspor, Murwat, pun mengamini apa yang disampaikan Rektor Untar. Dirinya pun menilai, produk knock-down yang dipamerkan oleh tim peneliti Untar menjadi selling-point tersendiri, termasuk rest-stool yang terbuat dari kayu dan rotan karena kombinasi keduanya sedang menjadi tren saat ini.

"Pasarnya akan sangat luas, untuk carving sendiri kembali pada preference buyer, hal ini bisa menyesuaikan agar dapat dikembangkan menjadi lebih baik," pungkasnya.

140