Home Ekonomi Premium Pertalite Bakal Dihapus, Komentar Miring Bermunculan

Premium Pertalite Bakal Dihapus, Komentar Miring Bermunculan

Pekanbaru, Gatra.com - Wacana pemerintah yang akan menghilangkan bahan bakar Premium dan Pertalite, menuai tanggapan miring dari warga kota Pekanbaru.

Riko Yuwono (32), mengatakan alih-alih menghapuskan premium dan pertalite, pemerintah sebaiknya memikirkan bagaimana pasokan tersebut stabil.

"Meski wacana itu katanya untuk Jawa-Bali-Madura, tapi tidak menutup kemungkinan bakal diterapkan di daerah lainya. Ya, dari pada mikirin itu mending pastikan bahan bakarnya stabil," ungkapnya kepada Gatra.com di Pekanbaru, Senin (23/11).

Riko yang beprofesi sebagai pegawai swasta itu menilai, belakangan ini di beberapa daerah di Riau bahan bakar Premium mulai langka. Kelangkaan tersebut membuat kendaraan harus mengantri hingga luar area SPBU.

"Di kota Pekanbaru, motor saja antriannya cukup panjang di SPBU kalau ingin ngisi premium. Jadi baiknya pasokanya saja diperbanyak, bukan dihilangkan," tekannya.

Selain menuntut pasokan bahan bakar yang stabil, warga juga berharap adanya pengurangan harga bahan bakar jenis premium.

Putra Sigit (30), seorang wiraswasta, menilai penurunan harga bahan bakar minyak lebih mendesak dibanding penghapusan premium dan pertalite. Terlebih, efek pandemi Covid-19 telah menyebabkan daya beli masyarakat menurun.

"Maunya sih harga premium diturunkan, karena ekonomi juga terdampak Covid-19. Tapi kan malah dihapus, kabarnya bahan bakar baru tersebut harganya juga akan naik," pintanya.

Saat ini Pertalite dibandrol Rp7.650 per liter di Riau. Sedangkan premium dipatok seharga Rp6. 700 per liter. Adapun PT Pertamina (Persero) berencana menghapus premium dan pertalite sebagai upaya perusahaan mendukung rencana pemerintah  menekan emisi gas rumah kaca sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017.

Dalam aturan  Menteri Lingkungan Hidup itu disebutkan bahwa jenis BBM yang dijual harus memiliki nilai kandungan RON 91. Sedangkan Premium dan Pertalite  memiliki RON 88 dan 90 tidak boleh lagi dijual.

437