Home Info Sawit Babak Baru Manokwari di Januari

Babak Baru Manokwari di Januari

Manokwari, Gatra.com - Lelaki 58 tahun itu nampak menarik napas dalam saat menengok hamparan hijau di lahan seluas 6 hektar di Kampung Wasegi Indah SP3 Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, dua hari lalu.

Tak kurang dari 56 ribu batang pohon kelapa sawit berumur hampir setahun di dalam polybag, nampak tersusun rapi di sana.

Ada gurat tak sabar di wajah ayah 4 anak ini menunggu bulan depan, bulan yang dipilih untuk menggelar penanaman perdana Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

"Bibit itu rencana untuk ditanam di lahan seluas 344 hektar. Sebahagian di Distrik Distrik Warmare, sisanya di Distrik Masni," rinci Dorteus Paiki, kepada Gatra.com, Kamis (24/12).

Dua pekan lalu kata Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Papua Barat ini, sebanyak 120 ribu kecambah kelapa sawit juga sudah disemai.

"Itu tahap kedua, kami semai di lahan seluas 12 hektar. Rencananya untuk lahan seluas 700 hektar di tiga distrik; Warmare, Masni dan Distrik Prafi," Paiki merinci.

Ketua Koperasi Produsen Sawit Arfak Sejahtera yang berada di bawah naungan DPW Apkasindo Papua Barat ini pun cerita bahwa semakin hari anggota koperasi semakin semangat. Apalagi setelah menengok bibit yang menghijau itu.

"Kami ini eks plasma PTPN II. Dari tahun 2007 kami berharap peremajaan. Ini baru terlaksana, tentu kami sangat senang sekali. Pemerintah Daerah juga sangat senang, sangat mensupport kami. Pemda berterimakasih dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang telah memberi hibah kepada petani," ujarnya.

Paiki tak memungkiri kalau selama mengurusi PSR, dia harus mondar-mandir bahkan harus terbang ke Sumatera mengurusi bibit.

"Sempat juga keluarga was-was. Tapi saya bilang, ini sudah terlanjur basah, kalau orang baru yang mengurusi, akan mulai dari nol lagi. Tujuan kita mulia, banyak berdoa, mudah-mudahan Tuhan melindungi dan memberikan kemudahan," begitulah Paiki menjawab.

Meski sebenar, Paiki tak pamrih dengan apa yang dia kerjakan. "Basic saya petani, tak ada yang paling membahagiakan bagi saya, selain dari apa yang kami upayakan nampak berhasil," ujarnya.

Terkait PSR tadi kata Paiki, mereka berencana untuk membikin tanaman sela. Tapi kami akan rundingkan dulu dengan pemerintah daerah, tanaman sela apa yang cocok, punya pasar dan harga. Soalnya dulu sempat ada tanaman kedelai, tapi tak ada pasar. Ini enggak boleh terulang lagi," katanya.

Sebetulnya kata Paiki, kebun kelapa sawit yang sudah musti melakukan peremajaan tidak hanya di Manokwari, tapi juga di Teluk Bintuni.

"Di sana ada kebun plasma petani seluas 3000 hektar yang sudah harus diremajakan. Tapi sayang, masalah kredit mereka belum kelar.

Bukan lantaran mereka tidak bayar. Tapi lantaran perusahaan take over, alhasil kredit mereka mulai dari nol lagi. Ini yang mau kami beresi. Kami akan ke sana, membenahi kelembagaan petani yang ada di sana, supaya mereka bisa ikut PSR juga," ujar Paiki.


Abdul Aziz

1641