Home Kebencanaan BPBD Minta Warga di Daerah Rawan Longsor Lebih Waspada

BPBD Minta Warga di Daerah Rawan Longsor Lebih Waspada

Palembang, Gatra.com- Sumatera Selatan (Sumsel) termasuk provinsi yang rawan longsor. Dari hasil pemetaan rawan bencana longsor yang setidaknya ada lima daerah, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Lahat, Pagaralam, Muara Enim, dan Empat Lawang. Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel meminta kepada warga yang tinggal di lima daerah tersebut untuk lebih waspada dan berhati-hati.

“Sebenarnya kalau hujan, seluruh wilayah sangat rawan terjadi bencana. Namun, wilayah dataran tinggi lebih rawan karena tanahnya yang labil,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori di Palembang, Minggu (27/12).

Apalagi, kata Ansori, saat intensitas hujan mulai tinggi, wilayah pada dataran tinggi itu dikhawatirkan akan menyebabkan longsor dan banjir bandang di sejumlah daerah. “Berkaca dari tahun sebelumnya, Desember dan Januari terjadi puncak musim hujan dengan intensitas tinggi. Yang ditakutkan itu, kalau bencana terjadi pada malam hari saat orang lagi tidur dan tak ketahuan terutama terjadi longsor atau banjir bandang,” kata dia.

Masih kata dia, ciri-ciri banjir bandang maupun longsor kerap terjadi saat curah hujan tinggi dengan kondisi sungai yang keruh. Selain itu, ciri lainnya misal air di sungai kecil seperti tersumbat. Sumbatan itulah biasanya disusul oleh banjir bandang. “Kalau masyarakat mengetahui tanda-tanda itu, kami minta harus waspada. Jauhi wilayah sungai dan wilayah perbukitan. Apalagi, ada suara gemuruh, nah itu tanda longsor,” ungkap dia.

Ia mengungkapkan, untuk dataran rendah di wilayahnya, BPBD provinsi setempat juga meminta masyarakat waspadai banjir kiriman dari hulu dan pengaruh pasang surut, terutama wilayah yang langsung berhadapan dengan Pantai Timur Sumatra.

Di dataran rendah, sambung Ansori, pengaruh pasang surut dan meningkatnya air sungai tidak terlalu berbahaya jika dibanding dengan pengaruh perubahan iklim yang ada pada dataran tinggi. “Ada tiga wilayah yang menetapkan status siaga bencana (Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, dan Kabupaten Musi Banyuasin),” ucap dia.

Kini para anggota pun telah ditugaskan di tiap wilayah, artinya standby. Saat terjadi bencana alam, mereka akan langsung segera menuju wilayah bencana tersebut.

214

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR