Semarang, Gatra.com – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Provinsi Jawa Tengah meminta pemerintah pusat menjadikan pondok pesantren (ponpes) sebagai salah satu sasaran prioritas vaksinasi Covid-19.
“Vaksinasi corona untuk pondok pesantren ini sangat mendesak dan harus menjadi salah satu prioritas untuk diberikan,” ujar Ketua FPKB DPRD Jateng Sarif Abdillah, Minggu (27/12).
Sebab, lanjut Sarif, sejauh ini pondok pesantren di tengah pandemi ini terus melakukan proses belajar mengajar, dan rentan terpapar virus corona.
"Ada ribuan Pondok Pesantren di Jawa Tengah yang saat ini terus melakukan proses belajar mengajar di pondok, mereka juga menjadi kelompok masyarakat yang rentan terpapar Covid 19 yang harus juga diorioritaskan,” sebut anggota Komisi B DPRD Jateng ini.
Dia menambahkan, sejauh ini kontribusi Pesantren untuk negara ini sangat banyak. Menurutnya, pesantren juga telah terbukti nyata sebagai salah satu aset bangsa yang mempunyai peran sangat vital dalam upaya pembangunan mental spiritual generasi bangsa.
Legislator PKB dapil Cilacap dan Banyumas ini menambahkan, Kementrian Kesehatan telah mengeluarkan Permenkes Nomor 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.
“Sesuai pasal 3 Permenkes 84 tahun 2020, pelaksanaan vaksinasi vaksin virus corona akan dilakukan pemerintah pusat dengan melibatkan pemerintah provinsi, dan kabupaten/kota secara gratis dan tidak dipungut biaya,” bebernya.
Pelaksanaan vaksinasi virus corona berlangsung bertahap dan akan diprioritaskan ke kelompok masyarakat seperti Tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya.
"Fraksi PKB mengususulkan agar Pondok Pesantren juga menjadi salah satu yang diprioritaskan juga. Karenanya, saya mengusulkan pada Pemerintah Pusat hingga daerah, agar lingkungan pondok pesantren yang di dalamnya ada pengasuh, masyaikh, asatidz, asatidzah, santriwan dan santriwati, agar mendapat skala priritas utama untuk diberikan vaksin Covid-19,” tegasnya.
