Jakarta, Gatra.com - Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Mayjen TNI Bambang Suryo Aji, mengatakan, kedalaman perairan di sekitar Pulau Laki dan Lancang yang menjadi lokasi ditemukannya diduga serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sekitar 20-23 meter.

"Kalau saya lihat di peta, itu maksimal kedalaman di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki itu sekitar 20-23 meter," kata Bambang dalam konferensi pers pada Sabtu malam (9/1).

Namun demikian, lanjut Bambang, pihaknya masih mencari titik diduga pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh setelah hilang kontak (lost contact) dengan menara pemandu lalu lintas penerbangan. "Kita masih belum tahu pasti di mana posisinya," ucapnya.

Menurutnya, Basarnas mengharapkan pada malam ini dapat menemukan titik lokasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di sekitar perairan Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, pada siang tadi.

"Harapan setelah malam ini mendapatkan lokasi yang pasti, besok pagi kita akan melakukan pencarian dan pendalaman," ujarnya.

Bambang mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan kapal, peralatan, dan personel ke perairan Pulau Laki dan Lancang. Personel terus melakukan pencarian titik lokasi diduga pesawat Sriwijaya SJ 182 tersebut jatuh.

"Posisi pesawat setelah lost contact itu berada di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, kurang lebih jaraknya 1,5-2 mil, itu kalau dari Tanjung kait itu sekitar kurang lebih 3 mil," katanya.