Home Kesehatan PPKM Belum Efektif, Bandung Barat Kembali Zona Merah

PPKM Belum Efektif, Bandung Barat Kembali Zona Merah

Bandung Barat, Gatra.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) selama sepekan ini dinilai belum efektif menekan pergerakan manusia dan mengurangi angka kasus COVID-19.

Terbaru, berdasarkan evaluasi Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat Kabupaten Bandung Barat bersama 5 daerah lain kembali masuk menjadi daerah dengan zona merah kewaspadaan Covid-19. 

Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bandung Barat Asep Sodikin mengatakan selama sepekan belakangan masih terjadi penambahan kasus COVID-19 terutama dari klaster keluarga. 

"Seminggu ini nampaknya PPKM belum efektif menekan transmisi COVID-19, terutama dari klaster keluarga. Tapi belum bisa dipastikan dari mana sumbernya," ungkap Asep kepada wartawan, Senin (18/1/2021).

Asep mengakui pihaknya terus melakukan sosialisasi pelaksanaan PPKM. Namun diakuinya, disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan masih rendah karena harus selalu diingatkan. 

"Kita terus mengingatkan masyarakat soal PPKM dan prokes, terakhir kepolisian juga melakukan operasi yustisi. Cuma masyarakat tidak bisa didisiplinkan hanya selama 2 minggu," bebernya. 

Asep menegaskan perlu waktu lama untuk membuat masyarakat konsisten dan disiplin menerapkan protokol kesehatan mencegah penyebaran COVID-19. 

"Perlu waktu membuat masyarakat konsisten menerapkan prokes, makanya kita menggandeng ulama untuk sosialisasi PPKM ini," tegasnya. 

Selama pelaksanaan PPKM, dirinya menyebut masyarakat bisa melaporkan indikasi pelanggaran protokol kesehatan ke Satgas COVID-19 desa, kecamatan, maupun ke TNI dan Polri. 

"Satgas di dalam aturannya kan sampai ke desa, mereka bisa menjadi penerima laporan masyarakat. Atau ke polisi dan TNI di wilayah juga bisa kalau memang terindikasi ada pelanggaran prokes," tandasnya. 

Berdasarkan rekapitulasi data Satgas Covid-19 KBB, jumlah kasus Corona di KBB per Minggu (17/1) 571 kasus aktif, 1676 kasus sembuh, dan 35 kasus meninggal dunia. 
 

392