Pekanbaru,Gatra.com-Tim Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov Riau dan pihak EMP Bentu Ltd, telah melakukan peninjauan ke lokasi semburan gas yang tidak jauh dari kantor Wali Kota Pekanbaru, di Kecamatan Tenayan Raya.

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau, Chairul Riski, dari hasil pantauan di lapangan diketahui semburan gas tersebut berbahaya.

"Berdasarkan peninjauan, gas yang menyembur belasan meter itu cukup berbahaya," ungkapnya.

Adapun semburan gas berjarak lebih kurang 180 meter dari pipa gas EMP Bentu. Sementara jarak antara semburan gas dengan sumber gas EMP Bentu sejauh I kilometer.

Lanjut Riski, untuk memberikan batas aman tim telah membentangkan garis kuning. Terkait, alasan bahaya semburan gas tersebut, hal itu lantaran adanya kandungan Lower Explosive Limit (LEL) 13% dan Hidrogen Sulfida (H2S) sebesar 1 ppm.

"Itu artinya gas itu cukup berbahaya, potensi terbakar cukup tinggi serta beracun. Untuk itu tidak diperkenankan warga mendekat dalam radius 5 meter," sebutnya.

Sebagai informasi, lokasi semburan berada di Jalan Abdurrachman tepatnya dekat pondok pesantren Al Ihsan, Kota Pekanbaru.

Gas menyembur ketika tukang gali bermaksud menggali sumur bor untuk mencari sumber air. Setelah mencapai kedalaman 115 meter, gas bercampur air mendadak menyembur keluar. Semburan gas terjadi pada hari Kamis (4/2), sedangkan penggalian sumur dilakukan sejak hari Selasa (2/1).

Semburan gas itu muncul di antara ruang belajar dan kamar santri. Terlihat gas menyembur dengan kuat dan mengeluarkan suara gemuruh keras.