Home Milenial Curhat Rektor dari Kasus Plagiat hingga Raih Akreditasi A

Curhat Rektor dari Kasus Plagiat hingga Raih Akreditasi A

Jakarta, Gatra.com- Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berhasil memperoleh kembali akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Perolehan kembali akreditasi dengan nilai paling baik tersebut menjadi spesial, karena UNJ beberapa tahun silam harus menerima pil pahit turunnya akreditasi kampus lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK) tersebut.

Rektor UNJ, Komarudin bercerita, bahwa dirinya sangat menyukuri peningkatan prestasi dari kampus yang dipimpinnya. Dengan sedikit terharu, Komarudin mengaku kerja keras mengembalikan marwah UNJ sebagai kampus unggulan akhirnya berbuah hasil.

Apalagi, bukan perkara mudah karena penurunan akreditasi pada 2017 silam, diakibatkan UNJ sempat tersandung kasus plagiarisme yang mengakibatkan kampus yang dulu bernama IKIP itu turun peringkat dari akreditasi A menjadi B.

"Sejak 2017 setelah turun ke akreditasi B, itu kami sangat sedih. Ada yang bilang itu hukuman [Kasus Plagiarisme]. Tapi alhamdullilah, dengan perolehan akreditasi unggul, perjuangan teman-teman terbayarkan," cerita Komarudin saat taklimat media di Kampus UNJ, Jakarta, Jumat (5/2).

Kondisi tersebut tak membuat jajaran UNJ patah arang. Diakui Komarudin, pihaknya sudah lama menyiapkan wacana reakreditasi. Hal ini sebagai upaya pengembalian status akreditasi tertinggi tersebut ke UNJ. Apalagi,  Semua pihak pimpinan maupun pelaksana, dosen, tendik (tenaga pendidik), dan mahasiswa juga berharap kembali pada kembalinya akreditasi yang terbaik untuk UNJ.

"Kerja keras tim UNJ tidak bisa kami bayar dengan materi, karena kita tidak punya materi yang banyak. Kami ucapkan terima kasih kepada tim kerja, tim asesmen, yang sehari-harinya bekerja keras tim, sampai menginap di kampus, bahkan tidak terpikirkan sudah makan atau belum," paparnya.

Sementara itu, Komarudin juga mengimbau pada seluruh civitas UNJ untuk tidak larut dalam euforia tersebut. Menurutnya, akrdeitasi unggul harua tetap dijaga, jika tidak mau kasus sama terulang kembali di masa depan. Apalagi, dirinya pun mengakui banyak poin-poin yang menjadi saran dari tim asesmen perguruan tinggi yang harus dibenahi kedepan.

"Kini saatnya kita menata kembali segala bidang. Baik regulasi, sistem informasi, tata kelola, teknis juga kita benahi. Sehingga ketika akreditasi tidak repot seperti ini. Tinggal liat dashboard saja. Kita buat web, di situ ada berbagai dokumen yang diperlukan," pungkasnya.

763