Home Kebencanaan Basarnas Peringatkan Risiko Longsor Susulan Kalijering

Basarnas Peringatkan Risiko Longsor Susulan Kalijering

Cilacap, Gatra.com – Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memperingatkan kemungkinan risiko longsor susulan di area longsor Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Kepala Kantor Basarnas Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengatakan, curah hujan tinggi meningkatkan risiko longsor susulan. Selain itu, kondisi tanah gembur sehingga berisiko kembali terjadi gerakan tanah saat kandungan air tinggi. “Turun hujan. Ada kekhawatiran longsor susulan,” katanya.

Dia menjelaskan, pencarian korban ketiga dalam longsor Kalijering masih dilakukan. Namun, korban belum berhasil ditemukan.

Nyoman mengakui ada kendala dalam pencarian ini. Di antaranya area pencarian yang luas. Kedua, petugas dan relawan hanya menggunakan alat manual dan alkon, lantaran alat berat belum bisa masuk ke lokasi.

“Pencarian masih difokuskan di area ditemukannya dua korban sebelumnya. Kendala tanah gembur, dan kekhawatiran longsor susulan,” ucapnya.

Saat ini, alat berat masih melakukan pembukaan jalur ke lokasi bencana. Sebelumnya, jalur tersebut tertutup material longsoran sehingga akses jalan tertutup.

Diketahui, longsor menerjang tujuh rumah. Enam rumah rusak total dan satu rusak ringan. Enam rumah yang rusak total tersebut milik Gumun Mujiono, Sri Rejeki, Tarsinah , Mitro Utomo, Jemarun , dan Tri Mulyadi. Adapun rumah rusak ringan milik Kirwanto. Semuanya berada di RT 1 RW 2, Desa Kalijering.

Dalam longsor ini, tiga orang dinyatakan hilang. Namun, dua korban sudah ditemukan. Pertama, korban pertama, Tarsinah sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ibu Doniatun ditemukan meninggal dunia. Sedangkan korban ketiga, masih dalam pencarian.

Selain menyebabkan korban jiwa, bencana tanah longsor ini juga menimbulkan korban material. BPBD mendata kerugian akibat kerusakan mencapai Rp1.225.000.000,-

244