Palembang, Gatra.com- Seluas 50 hektare (ha) lahan gambut di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada tahun ini bakal ditanami jenis tanaman yang dapat tumbuh di lahan tersebut. Salah satunya adalah purun. Manfaat purun antara lain untuk kerajinan anyam-anyaman.
Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Provinsi Sumsel, Dharna Dahlan, mengatakan hal tersebut merupakan program revegetasi tanaman di lahan gambut. Dengan begitu, tanaman yang dapat tumbuh di lahan gambut itu akan dikelola oleh masyarakat.
“Jadi, tanaman itu nantinya akan dikelola masyarakat, baik dari budidaya hingga pemanfaatannya. Ada peran serta dari masyarakat untuk sama-sama menjaga lahan gambut tersebut,” ujarnya di Palembang, Minggu (14/2).
Menurutnya, selama ini lahan gambut di wilayahnya memang identik dengan lahan yang tidak subut. Selain itu, juga memiliki infrastruktur yang terbatas.
Apalagi, lanjutnya, biaya pembangunan di areal gambut tentunya lebih mahal jika dibanding tanah vulkanik dan tanah mineral. “Kondisi itulah yang buat lahan gambut dianggap tak produktif. Malah dibakar oleh masyarakat. Makanya kami ingin tanamkan ke masyarakat bagaimana lahan gambut itu bisa dimanfaatkan dengan baik menjadi salah satu sumber pendapatan,” katanya.
Dijelaskannya, ada banyak kerajinan tangan yang sudah dihasilkan oleh masyarakat yang memanfaatkan hasil dari tanaman gambut. Mulai dari tikar, tanjak, wadah tisu, serta berbagai bentuk kerajinan lainnya.
“Tentunya, kami juga ingin mengajak masyarakat untuk menjadikan lahan gambut jadi lokasi pengembangan budidaya hewan. Misalnya, pengembangan budidaya kerbau rawa, ikan, dan sebagainya,” ujarnya.
