Home Ekonomi GO-JEK Catat Driver Tolak Order Saat Pandemi hingga 700 Ribu

GO-JEK Catat Driver Tolak Order Saat Pandemi hingga 700 Ribu

Palembang, Gatra.com- GO-JEK mencatat selama pandemi tahun 2020, mitra driver telah melakukan penolakan order terhadap pelanggan. Pasalnya, pelanggan tersebut tidak menggunakan masker.

Hal ini diakui, oleh Chief Transportasi Officer GO-JEK, Raditya Wibowo dalam keterangan resminya, Rabu (17/3).

Dikatakannya, atas dasar tersebut, hasil riset Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2020, menunjukkan bahwa Protokol Kesehatan (Prokes) yang diterapkan oleh GO-JEK berstandar tinggi dibandingkan 12 penyedia layanan serupa lainnya.

Selain itu, saat ini, mayoritas mitra GO-JEK juga bersedia untuk divaksinasi setelah diberikan edukasi mengenai vaksin. "Ini bukti bahwa inisiatif J3K GO-JEK berdampak sangat positif bagi perubahan kebiasaan kami," katanya.

Dia mengatakan sebagai penyedia layanan transportasi on demand terdepan di Asia Tenggara. Pihaknya tentu berperan aktif dalam mengendalikan pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol Kesehatan yakni Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan (J3K).

"Kami berharap kesadaran dan kepatuhan terhadap protokol J3K terus terjaga dan dapat berkontribusi dalam menekan angka penyebaran COVID-19," katanya.

Dia menjelaskan dalam mengimplementasikan protokol J3K ini difokuskan kepada tiga pilar yakni pertama Edukasi, yakni upaya kolektif untuk meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan saat beraktivitas sekaligus melawan pandemi bersama.

Kedua, Teknologi yakni dengan menghadirkan ragam inovasi dalam bentuk fitur teknologi di aplikasi mitra driver maupun pelanggan terkait kepatuhan menjalankan protokol kesehatan. Ketiga, Infrastruktur yang terdiri dari elemen fisik penunjang berjalannya protokol kesehatan.

"Dari ketiga pilar tersebut Edukasi memiliki peran besar dalam membentuk kebiasaan positif para pengguna ekosistem," tutupnya.

Sementara itu, Direktorat Center For Policy and Public Management SMB ITB, Yudo Anggoro mengatakan layanan transportasi GO-JEK telah mendapatkan tempat spesial di hati masyarakat Indonesia. Bahkan, protokol J3K GO-JEK telah dikenal sebagai Protokol Kesehatan berstandar tinggi untuk layanan angkutan online. Dikatakan, berstandar tinggi karena aspek keamanan GO-JEK tidak seperti para pemain lainnya di industri yang hanya diterapkan saat penumpang bersama mitra driver. Tetapi, bahkan sejak sebelum penumpang bersama mitra driver.

"Sebagai wadah dari populasi besar mitra driver, GO-JEK memiliki kesempatan untuk membantu pemerintah dalam menekan COVID-19 lewat inisiatif yang dijalankan," singkatnya.

231