Banyumas, Gatra.com – Ahli Epidemiologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, dr Yudhi Wibowo, M.PH meminta agar pemerintah melakukan akselerasi vaksinasi Covid-19. Selain itu, ia juga meminta agar pemerintah konsisten untuk melakukan vaksinasi sesuai dengan skala prioritas seperti dalam panduan organisasi kesehatan dunia (WHO).

Yudhi menjelaskan, dari sejumlah permodelan, kekebalan kelompok akan terbentuk jika 70 persen orang sudah kebal atau vaksinasi. 70 persen itu termasuk kelompok rentan tertular sekaligus menularkan (carrier). Sementara, belum ada penelitian yang bisa memastikan berapa lama kekebalan pascavaksinasi terbentuk.

“Proyeksi pandemi Covid-19 akan menurun selama kekebalan pascavaksinasi terbentuk. Diperlukan akselerasi proses vasinasi,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (18/3).

Menurut dia, berdasar sejumlah permodelan, seperti Swiss Cheese Model, jumlah kasus dan angka kematian akibat Covid-19 akan menurun saat herd imunity terbentuk. Tetapi, akan kembali naik jika kekebalan kelompok menurun, sementara masih banyak orang yang belum divaksinasi.

Sebab itu, akselerasi percepatan vaksinasi dan konsistensi target kelompok prioritas harus dilakukan oleh pemerintah.

“Vaksin hanya model pencegahan spesifik. Karena itu butuh modelitas pencegahan lainnya. Model pencegahan Swiss Cheese Model.. Namun, akan kembali meningkat saat kekebalan menurun,” ujarnya.

Yudi Wibowo menambahkan, perlu penelitian efektivitas vaksin Covid-19 secepatnya untuk mengetahui berapa lama vaksin mampu memberikan perlindungan atau kekebalan. Dengan begitu, saat kekebalan kelompok menurun, pemerintah dan masyarakat bisa mengantisipasi.

“Diperlukan penelitian efektivitas vaksin di tengah masyakat, untuk mengetahui sejauh mana vaksin mampu memberikan perlindungan atau kekebalan,” ungkapnya.