Home Ekonomi Harga Gabah Turun, Petani Bakal Merugi

Harga Gabah Turun, Petani Bakal Merugi

Sukoharjo, Gatra.com - Petani padi di wilayah Kabupaten Sukoharjo tengah dilanda keresahan. Pasalnya harga jual gabah petani turun. Akibatnya petani gabah di beberapa desa di Kabupaten Sukoharjo dipastikan bakal merugi. 

Kepala Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jigong Sarjanto mengatakan, petani di desanya sudah mulai panen pada bulan Maret ini, hanya saja belum banyak. Namun pengalaman yang sudah panen membuat keresahan petani lain karena rendahnya harga gabah. 

"Sudah beberapa mulai panen. Tapi ya harga gabah sangat rendah," kata Jigong, Senin (21/3).

Menurut Jigong, harga gabah dari petani dibeli dengan harga berkisar Rp 3.700 - Rp 3.800 perkilogram. Padahal, modal untuk tanam padi berkisar Rp 4 - Rp 5 juta per hektarnya. Jigong menyebut, dari 125 hektar luas lahan tanaman padi di Desa Pranan, saat ini terdapat empat kelompok tani.

"Petani remuk, jelas rugi," ucap Jigong.

Terpisah, menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Netty Harjianti, musim penghujan harga gabah memang lebih murah daripada di musim kemarau. Hal ini disebabkan kandungan air hasil panen saat musim hujan lebih tinggi.

"Jadi rendemen lebih rendah, sehingga harga rendah," terangnya.

Rendahnya harga dipengaruhi juga oleh alat atau mesin yang digunakan untuk panen seperti power threser atau combine harvester. Lokasi panen juga berpengaruh terhadap harga gabah petani, serta varietas padi yang ditanam petani.

"Untuk akhir-akhir ini harga berkisar Rp 3.700 sampai dengan Rp 4.200 per kilogram. Ada sebagian kecil harganya hanya Rp 3.500 sampai Rp 3.600 perkilogram," tandasnya.

280