Home Politik Jelang 2024, Nama Ini Getol Disosialisasikan Jadi Capres

Jelang 2024, Nama Ini Getol Disosialisasikan Jadi Capres

Pekanbaru,Gatra.com- Politisi Partai Golkar, Parisman Ihwan, berkali-kali mengalunkan nama Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartato, dalam giat reses yang dilakukanya di Kota Pekanbaru. 
 
Ihwan mencoba memberi tahu masyarakat Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, bahwa pemerintah terus berupaya memulihkan perekonomian nasional yang terdampak pandemi COVID-19. 
 
Dalam reses yang dilakukan pada Kamis (25/3) itu, Ihwan mendorong masyarakat setempat merintis usaha kecil dan menengah (UKM). Jenis usaha itu dapat menjadi harapan pemulihan ekonomi. 
 
"Apalagi pemerintah kembali membuka program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2021, dan itu juga bagian dari upaya Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato memulihkan ekonomi," tandasnya.
 
Diketahui, pemerintah meningkatkan plafon KUR menjadi Rp 253 triliun pada tahun 2021. Angka ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 220 triliun. Bukan hanya itu, pemerintah tetap memberikan subsidi bunga sebesar Rp 7,6 triliun.
 
 Pada beberapa kesempatan Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartato, getol mendorong pelaku usaha mikro untuk mengakses dana KUR yang telah diupayakan pemerintah. Hal tersebut dengan sendirinya bakal ikut mendorong pemerintah memulihkan ekonomi nasional. 
 
Sementara itu pengamat politik dari Universitas Islam Riau, Panca Setyo Prihatin, menyebut kader Golkar yang ada di Riau bakal memikul tugas agen sosialisasi sang ketum. 
 
"Itu pilihan rasional untuk mengerek pamor Airlangga di Riau. Kader Golkar di Riau harus bisa menampilkan capaian Airlangga selaku Menko Perekonomian. Bagaimana pun publik akan memberi penilaian terhadap capaian kerja sang menteri," katanya. 
 
Saat ini baliho bergambar Airlangga betebaran di jalan protokol kota Pekanbaru. Selaku Ketua Golkar, sejatinya Airlangga lebih mudah merengkuh suara pemilih di Riau, lantaran Riau dikenal sebagai lumbung suara Golkar. Namun, trend belakangan ini menunjukkan menurunya capaian Golkar di daerah kaya minyak tersebut. Pada pemilu tahun 2019 Golkar bahkan tak mampu memenangkan Jokowi-Maruf di Riau.
157