Home Gaya Hidup Perusahaan Garmen BBI Salurkan 3.290 Hazmat ke RS Darurat

Perusahaan Garmen BBI Salurkan 3.290 Hazmat ke RS Darurat

Kendal, Gatra.com- PT Bina Busana Indonesia (BBI) yang berada satu group di Triputa Group dengan PT Apparel One Indonesia, menyalurkan bantuan baju hazmat ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Kendal.
 
Group perusahaan garmen yang berdiri di Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang menyerah 3.290 buah baju hazmat untuk tenaga medis (Nakes) yang menangani covid-19 di RSDC Kendal.
 
Personalia Sub Departemen Head BBI Group, Yanuar Seto mengatakan, ring satu karyawan BBI Group, 40 sampai 50 persennya adalah orang asal Kendal. Jadi di masa pandemi ini kami menyalurkan bantuan baju hazmat untuk nakes-nakes yang ada di Kendal.
 
"Saat pandemi, ada sebagian dari karyawan kami yang ODP (orang dalam pantauan) dan dirawat di faskes-faskes di Kendal. Makanya, kita terpanggil untuk memberikan bantuan ini," kata Yanuar Seto, Selasa (30/3).
 
Ia juga mengungkapkan, BBI Group pada tahun 2022 dan 2025 berencana melebarkan sayap dengan mendirikan 2 pabrik baru lagi di Kendal. "Semoga bisa terealisasi dan bisa didirikan di Kawasan Industri Kendal (KIK)," ucapnya.
 
Pihaknya menyerahkan langsung ribuan baju hazmat untuk para nakes RSDC dengan menggunakan satu mobil bok besar dan diserahkan langsung ke RSDC Kendal.
 
Direktur RSDC Kendal, dr Budi Mulyono yang menerima langsung bantuan tersebut menyampaikan terimakasih kepada BBI Group yang telah peduli terhadap nakes-nakes di RSDC Kendal. "Ini tadi jumlahnya ada 3.290 baju hazmat yang dikemas dalam 26 karton," katanya.
 
Ia mengungkapkan, rencananya baju hazmat tersebut, selain dipakai para nakes di RSDC Kendal, juga akan disalurkan ke sejumlah Puskesmas-puskesmas dan RSUD dr Soewondo Kendal.
 
Kebutuhan baju hazmat di RSDC Kendal, dalam setiap harinya mencapai 30 buah baju hazmat. Kebutuhan ini jauh menurun dibandingkan pada saat covid-19 di Kendal melonjak, sehingga paling tidak pada waktu lalu kebutuhan baju hazmat mencapai 100 hazmat dalam setiap harinya.
 
"Penurunan kebutuhan hazmat terjadi seiring dengan melandainya kasus positif covid-19 di Kabupaten Kendal," pungkasnya.
503