Home Internasional Erdogan Berjanji Kunjungi Nagorno-Karabakh Usai Ramadan

Erdogan Berjanji Kunjungi Nagorno-Karabakh Usai Ramadan

Ankara, Gatra.com- Pemimpin Recep Turki Tayyip Erdogan menyampaikan keinginannya untuk mengunjungi Shusha, yang kini telah berada di bawah kendali Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, setelah akhir bulan suci Ramadhan.

“Kami akan terus dekat dengan Azerbaijan, mempertahankan nilai-nilai Turki kami di Nagorno-Karabakh. Penting untuk memulihkan daerah itu agar saudara-saudara kita dapat kembali ke tanah mereka. Setelah Ramadan (13 Mei), kami ingin mengunjungi Shusha, di mana kami berharap dapat merayakan liburan bersama, "kata Presiden Turki dalam sebuah pidato di konferensi virtual Dewan Turki, yang disiarkan di Twitter-nya.

“Penting bagi kami untuk terus berada di pihak Azerbaijan dengan semua kemampuan kami untuk melindungi dan memulihkan bangunan kami di Karabakh, " tambah Erdogan, menunjukkan bahwa 63 dari 67 masjid di Nagorno- Karabakh dihancurkan selama masa pendudukan Armenia.

Angkatan Bersenjata Azerbaijan membebaskan Shusha pada November setelah 28 tahun pendudukan Armenia. Shusha, yang dikenal sebagai mutiara Nagorno-Karabakh, diduduki oleh Armenia pada 8 Mei 1992.

Kota ini memiliki letak yang strategis, berada di dataran tinggi sekitar 10 kilometer di selatan dari ibukota Khankendi (Stepanakert) dan di jalan yang menghubungkan kota dengan wilayah Armenia. Selain letaknya yang strategis, kota ini dikenal sebagai simbol sejarah dan budaya Azerbaijan dengan banyak situs bersejarah yang pemugarannya telah dimulai. Banyak musisi dan cendekiawan Azerbaijan lahir di kota itu.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pada bulan Januari lalu mendeklarasikan Shusha sebagai ibukota budaya negara. "Saya nyatakan Shusha sebagai ibu kota budaya Azerbaijan. Kota Shusha layak mendapatkannya," kata Aliyev saat konferensi video dengan Menteri Kebudayaan Anar Karimov.

Hubungan antara bekas Republik Uni Soviet, Armenia dan Azerbaijan telah mencuat sejak 1991 saat militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, yang secara internasional diakui sebagai wilayah Azerbaijan.

Bentrokan baru meletus pada 27 September 2020 lalu, ketika Armenia melancarkan serangan terhadap warga sipil dan pasukan Azerbaijan serta melanggar perjanjian gencatan senjata.

Selama konflik enam minggu, Azerbaijan berhasil membebaskan beberapa kota dan hampir 300 pemukiman dan desa. Selain Susha, Armenia menyerahkan kembali wilayah Kelbajar, Aghdam dan Lachin kepada Azerbaijan.

Kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia pada 10 November 2020, untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju resolusi yang komprehensif.

227