Home Gaya Hidup Ribuan Penganut Kejawen Tak Bisa Ikuti Ritual Punggahan

Ribuan Penganut Kejawen Tak Bisa Ikuti Ritual Punggahan

Cilacap, Gatra.com – Ribuan Penghayat Kepercayaan, pelestari adat dan penganut Kejawen di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tak bisa  melakukan ritual Punggahan jelang Puasa di Panembahan Banokeling, Pekuncen, Jatilawang, Banyumas yang dijadwalkan Kamis hingga Sabtu (8-10/4).

Tetua Adat Tradisi Anak Putu (ATAP) Kalikudi, Kunthang Sunardi mengatakan pihaknya hanya mengirimkan enam orang perwakilan untuk mengikuti prosesi punggahan. Yakni tiga orang dari rumah ibadah Pasemuan Lor dan tiga orang dari Pasemuan Kidul. Mereka terdiri dari empat utusan kiai dan dua utusan pawestri.

“Sebenarnya kalau acaranya normal ya hari Rabu sudah Dandan. Kamis Wage sudah mulai berangkat punggahan. Jumat di sana, biasa seperti itu, ritual besar-besaran di Jatilawang. Nanti Sabtunya pulang,” katanya.

Pandemi Covid-19 menyebabkan ritual punggahan hanya diikuti oleh kalangan terbatas dan meniadakan sejumlah prosesi punggahan. Salah satu prosesi yang dihilangkan adalah ritual lampah atau jalan kaki dari pasemuan masing-masing anak putu.

“Karena ada utusan dari Penambahan Baokeling Jatilawang, disuruh hanya diwakili dua kiai dan satu pawestri. Kemudian lagannya (ube rampe) juga dibawa ke sana, karena dengan tiga orang, dinaikkan dengan mobil. Kemudian, ritual jalan kaki ditiadakan karena dikhawatirkan riskan,” kata Kunthang Sunardi,” jelasnya.

Adapun ritual punggahan di Panembahan Banokeling, tetap dilakukan secara normal, meski dengan jumlah peserta yang sangat terbatas. Selain Cilacap dan Banyumas, anak putu keturunan Kiai Banokeling dan pengikutnya juga tersebar di berbagai daerah, seperti Purbalingga, Banjarnegara, dan beberapa wilayah lain.

Kunthang Sunardi mengungkapkan, dalam kondisi normal seribuan lebih penghayat kepercayaan dan penganut kejawen Cilacap melakukan prosesi lampah dan mengikuti ritual punggahan di Panembahan Banokeling.

Mereka berasal dari kelompok di Kalikudi, Adidara, Daun Lumbung, Wlahan Wetan, Pekuncen Kroya, dan sejumlah wilayah lain. Namun, tahun ini tiap pasemuan atau kelompok penghayat hanya mengirimkan tiga wakil untuk masing-masing pasemuan. Diperkirakan, wakil peserta punggahan Cilacap tahun ini tak sampai 20 orang.


 

8803