Jakarta, Gatra.com – Sejumlah pasukan Marinir dan peralatan tempurnya, seperti BTR-50, BMP-3, serta perahu karet memasuki KRI melalui rampa KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Sibolga-536, dan KRI Teluk Cirebon-543.

Itu merupakan tahap reembarkasi pasukan dan material tempur dari serial Latihan Operasi Amfibi Koarmada I Tahun 2021 usai pendaratan di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau (Kepri), pada Minggu (11/4).

Pelaksanaan reembarkasi pasukan dan material dari darat menuju KRI yang tengah lego jangkar ini merupakan salah satu serial latihan dalam rencana Pull Back Latihan Operasi Amfibi 2021.

Laksamana Pertama TNI Dato Rusman selaku Panglima Komando Tugas Gabungan Amfibi (Pangkogasgabfib) dalam Latihan Operasi Amfibi Koarmada I TA 2021 mengatakan, proses reembarkasi pasukan dan kendaraan tempur dari pantai ke kapal melalui lintas gerak permukaan menuntut profesionalisme personel yang mempunyai kemampuan teknis dan taktis serta memahami prosedur standar operasional (SOP).

"Hal tersebut dilatihkan guna menyiapkan kemampuan reembarkasi, baik untuk pengawak KRI maupun Marinir yang telah melaksanakan operasi pendaratan di daerah operasi," kata Dato dalam keterangan tertulis.

Direktur Latihan (Dirlat), Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksda TNI Abdul Rasyid, menekankan bahwa dalam proses reembarkasi, benar-benar memperhatikan semua prosedur yang telah ditetapkan, untuk meminimalisir risiko.

Reembarkasi yang dilaksanakan merupakan tahapan awal dalam rencana pull back unsur-unsur Kogasgabfib sebelum menuju kembali ke pangkalan awal di Jakarta.