Home Kesehatan DPRD Jateng Ingatkan Ancaman Gelombang Kenaikan Kasus Covid

DPRD Jateng Ingatkan Ancaman Gelombang Kenaikan Kasus Covid

Karanganyar, Gatra.com- Ancaman gelombang kasus penularan Covid-19 ada di depan mata. Jika masyarakat masih abai, dampaknya bisa masif dan destruktif. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sriyanto Saputro kepada wartawan usai menghadiri reses di Kabupaten Karanganyar, Senin (26/4). Menurutnya, penganggaran dana berapapun bakal percuma jika masyarakat masih abai prokes. Kenaikan kasus penyebaran Covid-19 bakal membuyarkan tatanan pemulihan ekonomi bersumber dana yang tidak sedikit.

“Pada 2020 kemarin, hasil refocusing anggaran Rp2,3 triliun. Itu semua untuk pemulihan ekonomi. Bahkan kita siap untuk merefocusing lagi anggaran tahun ini. Semua itu demi mengembalikan tatanan seperti sedia kala, usai remuk redam oleh Covid-19. Kasus di India jadikan contoh berharga,” katanya.

Ia khawatir dengan tren kenaikan jumlah kasus saat ini. Terutama usai momentum liburan yang memicu kerumunan. Menjelang lebaran, hal itu perlu dicegah. Masyarakat harus menahan diri pulang mudik. Dalam hal ini, Satgas desa serta aparat memegang peranan penting.

“Kami dari Pemprov Jateng terus memantau dan mengimbau penyekatan jangan kendor. Meski kita tahu jumlah aparat sangat tidak sebanding dengan penduduk. Dibutuhkan kerjasama semua pihak. Lurah punya Linmas dan menggerakkan babinsa dan babinkamtibmas. Ayo kita sama-sama menekan angka kasus. Perlakuannya merata tanpa membedakan parpol, agama dan sebagainya,” katanya.

Sementar itu Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar mengakui wilayahnya masuk zona merah penyebaran Covid-19 per awal pekan ini. Terdapat 15 indikator yang hampir semuanya bernilai kurang bagus untuk pemulihan. Diantaranya, warga Karanganyar abai masker, jaga jarak dan tingkat kesembuhan rendah sedangkan kasus baru bermunculan. “Kita sekarang ada di zona merah,” kata Plt Kepala DKK Karanganyar, Purwati.

Selain klaster perkantoran yang masih menyisakan kasus aktif, juga ada klaster sekolah dan jemaah salat masjid. “Kondisi sudah seolah-olah tidak ada korona. Padahal jangan sampai lengah. Tetap pakai masker dan patuhi 5 M. Jauhi kerumunan dan jaga jarak serta kurangi mobilitas,” katanya.

1044