Semarang, Gatra.com- Pengusaha perempuan asal Semarang, Lidia Pho menjajal kemampuan bernyanyi dengan merilis single lagu berbahasa Jawa berjudul “Dalan Buntu.”
Dalam pengerjaan single, pemilik nama asli Lidia Yunus ini berkolaborasi dengan musisi lokal yang sedang naik daun asal Yogyakarta, Ndaru Jaya yang akrab disapa Ndarboy Genk.
“Waktu ketemu Ndaru di Pantai Parangtritis Jogja terus dibuatkan lagu ini (Dalan Buntu) saya langsung cocok. Dari kecil senang mendengarkan lagu ambyar berbahasa Jawa,” katanya dalam peluncuran single Dalan Buntu di Gravity Cave, Semarang, Jumat (30/4).
Lebih lanjut Lidia menyatakan, tidak ada kendala dalam menyanyikan lagu berbahasa Jawa, bahkan dalam hitungan satu jam sudah hafal lirik lagu tersebut.
Menurut ia, sempat merasa khawatir karena gaya bicaranya masih ada logat Mandarin akan mempengaruhi lagu. "Saya bilang kepada Ndaru kalau logat saya masih ada Cinanya, tapi Ndaru malah bilang jadi warna baru karena ada logat China saya untuk menyanyikan lagu Jawa,” ujar penggemar almarhum Didi Kempot ini.
Lidia menambahkan proses pengerjaan rekamanan dan pembuatan video klip semua dilakukan di Jogya. Diproduksi dengan label Mabes Balker Jogja. “Dalan Buntu ini merupakan single saya yang pertama,” katanya.
Penggarapan klip dilakukan Ndaru Jaya Ndarboy Genk (composer), Rijal Pamungkas Genk Band (arranger), Genk Band (musik), video (Mabes Bakker Visual), juga melibatkan seniman Jogja seperti Mentikwangi dan Nifa Sartika. “Berharap ke depan bisa membuat produksi di Semarang. Banyak musisi hebat di Kota Semarang. Kemungkinan saya akan berkolaborasi dengan mereka,” ujar Lidia.
Sementara, Ndaru menyatakan, proses menciptakan lagu “Dalan Buntu” cukup singkat hanya sekitar 15 menit langsung jadi. Liriknya bercerita tentang sepasang kekasih yang rela mengikhlaskan satu sama lain setelah tidak bisa terus bersama. Akhirnya mereka memilih jalannya masing-masing. “Lagu Dalan Buntu ini proses pemaafan kesalahan dan pengikhlasan pilih jalan yang baik,” ujar Ndaru.
Promosi lagu “Dalan Buntu” sambung Ndaru melalui seluruh platform digital dan di deliver ke 230 negara. Videonya bisa dilihat di kanal Youtube. “Hasil yang diterima dari Youtube oleh Lidia akan disumbangkan kepada para seniman terdampak Covid-19,” katanya.
