Home Politik RAPI Diharap Bisa Menepis Isu Miring Quarry Wadas

RAPI Diharap Bisa Menepis Isu Miring Quarry Wadas

Purworejo, Gatra.com –‎ Orang yang memiliki hobi amatir radio memiliki bakat di bidang elektronika radio dan komunikasi tanpa maksud komersil. Untuk mewadahi para pehobi amatir radio yang pernah beken di era tahun 90-an ini, didirikanlah Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).

Hingga kini, anggota RAPI pun masih banyak dan aktif di berbagai kegiatan. Amatir radio bisa dipergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan penting dari pemerintah. 

"Saya berharap RAPI sebagai sarana komunikasi massa supaya ikut berperan menetralisir apabila ada hal-hal yang tidak sesuai. Teeutama saat ini berkaitan dengan isu-isu terbaru yang masih menghangat di Kabupaten Purworejo yang berkaitan dengan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener," kata Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, saat menghadiri buka bersama dan bakti sosial RAPI di Pendopo Kutoarjo, Sabtu (1/5).

Yuli Hastuti menambahkan bahwa semua warga Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, harus selalu berupaya untuk menjaga kondisi yang kondusif.

Wakil Bupati Purwoeejo, Yuli Hastuti memberikan sambutan pada acara bakti soaial dan buka bersama RAPI. (GATRA/Sumarni Utamining)

"Kita jangan terbiasa menelan mentah-mentah segala informasi yang tidak jelas sumbernya, bernada provokatif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Seperti yang terjadi belakangan ini terkait isu quarry di Wadas," ujarnya.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Purworejo itu juga berharap agar RAPI menjadi pelopor dalam upaya menjaga kedamaian di Kabupaten Purworejo.  

Sebelum acara buka bersama ini dimulai, dilakukan kegiatan berbagi takjil, masker serta dorprize berupa handuk dan sabun yang diberikan kepada masyarakat yang melintas di depan pendopo rumah dinas Wakil Bupati Purworejo.

Ketua RAPI Kabupaten Purworejo melalui Penasihat RAPI, Ngataman, mengapresiasi dan sangat antusias dengan adanya kegiatan tersebut.

"Ini merupakan kontribusi kita dalam mengisi bulan Ramadan tahun ini, pembagian masker ini sendiri adalah salah satu ikhtiar kita dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memutus mata rantai Covid-19 yang belum berakhir," ucapnya.

1803